Sabtu, 15 Maret 2014

jagad raya



BAB 2
JAGAD RAYA
TATA SURYA
A.1 Planet
Planet adalah suatu benda gelap yang mengorbit sebuah bintang atau dengan
kata lain planet adalah bintangnya matahari.
Planet berbeda dengan bintang.
Mengapa planet sebagai benda gelap, tapi dapat terlihat oleh karena planet memantulkan cahaya matahari yang diterimanya ke mata kita.

Dalam tata surya kita, dikenal 9 jenis planet yaitu : Merkurius, Venus, Bumi,
Mars, Jupiter, saturnus, Neptunus, dan Pluto.
Kita dapat menghafalnya dengan membuat jalan keledai yaitu : MeVeBuMaYuSaUrNePlu.
Selain itu kita juga dapat mengetahui bagaimana kelajuan gerak planet pada
orbitnya.
 Berdasarkan Hukum Kepler Kelajuan gerak planet-planet pada orbitnya
bertambah besar ketika mendekati matahari dan bertambah kecil ketika
menjauhi matahari.



A.2 Benda Antarplanet
Dalam tata surya kita juga terdapat benda-benda antarplanet (ada yang
menyebutnya benda angkasa atau benda langit), yaitu asteroid, komet, dan meteoroid.

Asteroid adalah benda antarplanet yang berupa bongkah batuan, yang
terdapat dalam sebuah sabuk antara Mars dan Jupiter (disebut juga sabuk
asteroid).



Komet
 adalah benda planet berupa bongkah es dan debu, yang meluncur
sangat cepat melintasi tata surya.
Orbit komet mengitari matahari berbentuk elips pipih,tidak seperti orbit planet yang hamper berupa lingkaran.
Bagian-bagian sebuah komet
Bagian-bagian komet adalah inti, koma, awan hydrogen dan ekor.
 Ketika komet masih jauh dari matahari dan dilihat pertama kali di langit, bagian yang
tampak adalah inti.
Inti ini merupakan bagian padat yang menyerupai bintang yang
sangat kecil.
Daerah kabut di sekeliling inti adalah koma. Inti dan koma membentuk kepala komet.

Apakah meteoroid, meteor, dan meteorit ?
Meteoroid merupakan benda-benda langit baik yang berukuran kecil maupun besar yang berada dalam ruang antarplanet. Meteoroid-meteoroid ini sebagian besar berasal dari komet dan asteroid.

Meteor merupakan meteoroid yang memasuki atmosfer bumi dengan kelajuan sangat tinggi, karena terkena gesekan dengan atmosfer sehinnga timbul panas dan pijar pada bagian luar meteoroid, dan kita melihatnya berupa garis cahaya di langit.

Meteorit merupakan meteoroid berukuran kecil yang terbakar habis di atmosfer, sehingga menjadi sisa-sisa batuan dan dapat mencapai di bumi.

A.3 Asal-Usul Tata Surya
Ada empat macam teori tata surya
yaitu : teori kabut (nebula), tori planetesimal, teori bintang kembar, dan teori protoplanet.

Teori Kabut
Penemu teori ini adalah Immanuel Kant, dan Simon de Laplace.
Nebula adalah kabut yang terdiri dari gas (terutama hydrogen dan helium) dan debu-debu angkasa. Menurut teori ini mula-mula ada sebuah nebula yang baur dan hamper bulat, yang berotasi dengan ecepatan sangat lambat sehinnga mulai menyusut. Akibat penyusutan dan rotasi
terbentuklah rotasi sebuah cakram datar di tengahnya. Penyusutan
berlanjut dan matahari terbentuk dipusat cakram. Cakram berputar sangat cepat, sehingga bagian-bagian tepi cakram terlepas membentuk gelang-gelang bahan. Kemudian gelang –gelang memadat dan menjadi planet yang berevolusi menjadi orbit elips mengitari matahari.

Teori Planetesimal
Teori ini diajukan oleh T.C Chamberlein dan F.R Moulton, keduanya ilmuwan Amerika.
Menurut teori ini matahari sebelumnya sudah ada sebagai salah satu bintang. Karena adanya tarikan gravitasi bintang maka menyebabkan sebagian bahan dari matahari tertarik kea rah bintang itu.
Ketika bintang menjauh, lidah raksasa sebagian jatuh ke matahari dan sebagian lagi terhambur menjadi gumpalan kecil atau platesimal.
Planetesimal-planetesimal melayang di angkasa sebagai benda dingin dalam orbit mengitari matahari. Dengan tumbukan dan tarikan gravitasi, planetesimal besar menyapu yang labih kecil dan akhirnya menjadi planet- planet.

Teori Bintang Kembar
Teori ini hamper sam dengan teori planetesimal. Dahulu matahari mungkin merupakan bintang kembar, kemudian bintang yang satu meledak menjadi kepingan-kepingan. Karena ada pengaruh gaya gravitasi bintang, maka kepingan-kepingan yang lain bergerak mengitari bintang itu dan
menjadi planet-planet, sedangkan bintang yang tidak meledak menjadi matahari.


Teori Proto Planet
Teori ini dikemukakan oleh astronom Jerman Carl Von Weizsaeker dan
disempurnakan oleh P Kuiper, dkk.
Teori ini pada dasarnya menyatakan bahwa tata surya terbentuk darigumpalan awan gas dan debu. Lebih dari 5 milyar tahun yanglalu, salah satu gumpalan awan mengalami pemampatan. Pada proses pemampatan itu partikel-partikel debu tertarik ke dalam menuju pusat awan, membentuk
gumpalan bola, dan mulai berotasi. Karena rotasi cepat, maka gumpalan gas mulai memipih menyerupai bentuk cakram yaitu tebal di bagian tengah saling menekan sehingga menimbulkan panas dan berpijar. Bagian tengah yang berpijar inilah sebagiab protosun (cikal bakal matahari), yang
akhirnya menjadi matahari.

Bagian tepi (bagian yang lebih luar) yang berotasi sangat cepat menyebabkan bagian ini terpecah-pecah menjadi banyak gumpalan gas dan debu yan leih kecil. Gumpalan kecil ini juga berotasi, akhirnya membeku menjadi planet-planet serta satelit-satelitnya

1. Galaksi
Di dalam galaksi tersebut terdapat berjuta-juta bintang yang bebas, tetapi teratur sesuai dengan aturan hukum alam masing-masing sehingga satu sama lain secara teoritis tidak mungkin terjadi benturan.
Galaksi adalah kumpulan planet, bintang, gas, debu, nebula, dan benda-benda langit lainnya yang membentuk pulau-pulau di dalam ruang hampa jagad raya.

. Beberapa bentuk galaksi di jagad raya, antara lain, sebagai berikut.

a. Galaksi bentuk spiral. Pada galaksi ini terlihat adanya roda-roda Catherina di dalamnya, dengan lengan-lengan berbentuk spiral yang keluar dari pusat yang terang. Sekitar 60% dari galaksi berbentuk spiral.

b. Galaksi bentuk spiral berpalang. Pada galaksi ini terlihat dari bagian ujung suatu pusat keluar lengan-lengan spiral galaksi. Sekitar 18% dari jumlah galaksi di jagad raya ini berupa spiral-spiral ataupun spiral-spiral yang terpotong.

c. Galaksi bentuk elips. Galaksi ini berbentuk elips, dari berbentuk hampir menyerupai bola kaki sampai pada bentuk yang sangat lonjong seperti bola rugby.
Sekitar 18% galaksi di jagad raya berbentuk elips.

d. Galaksi bentuk tak beraturan. Galaksi berbentuk tak beraturan, atau tidak mempunyai bentuk tertentu, sekitar 4% galaksi di jagad raya berbentuk tak beraturan.

Galaksi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
(1) sumber cahaya berasal dari galaksi itu sendiri dan bukan merupakan cahaya pantulan;
(2) antara galaksi satu dengan yang lain mempunyai jarak jutaan tahun cahaya;
(3) galaksi-galaksi lainnya dapat terlihat berada di luar Galaksi Bimasakti;
(4) galaksi punya bentukan tertentu, misalnya: bentuk spiral, bentuk spiral berpalang, bentuk elips, dan bentuk tidak beraturan.

Ruang antara galaksi yang satu dengan yang lainnya berisi zat intergalaksi yang juga dapat disebut zat interstellairyang berisikan proton, elektron, dan ion lain yang bergerak simpang siur dalam jagad raya.






2. Jagad Raya
Apakah yang disebut jagad raya? pandang kita berbentuk setengah lingkaran dikatakan para ahli astronomi “Bola Langit”.
Bola langitadalah suatu ruang (space) yang tak terhingga luasnya dan seolah-olah berbentuk lingkaran (seperti bola).

Jagad  raya adalah alam semesta yang sangat luas dan tidak terukur, terdiri atas berjuta benda-benda angkasa, dan beribu-ribu kabut gas atau kelompok nebula, kemudian kabut gas tersebut tersusun menjadi gugusan bintang.
. Galaksi kita, yaitu Bimasakti, terletak di antara kabut gas tersebut, yang mempunyai bentuk spiral. Selain itu, terdapat kabut spiral lain yang terkenal yaitu kabut Andromeda yang letaknya paling dekat dengan Bimasakti.

Galaksi Bimasakti disebut juga Milky Way(Inggris) dan De Melkweg(Belanda), astronom yang pernah menyelidiki galaksi ini di antaranya Kapteyn Seeliger, Charlier, dan Shapley.

Galaksi Bimasakti dapat disimpulkan sebagai berikut.
(1) Inti Galaksi Bimasakti terletak di arah gugusan bintang sagitarius ± 35 juta tahun cahaya dari matahari.
(2) Bimasakti berbentuk keping atau roda cakram, dan porosnya sebagai inti sistem.
(3) Corak atau struktur spiral dengan massa lebih kurang 100 miliar massa matahari yang sebagian besar tidak terlihat dalam kabut gelap atau bintang yang hampir padam.
(4) Garis tengah susunan perbintangan 80.000–10.000 tahun cahaya dan tebalnya 3.000 tahun cahaya sampai mencapai 15.000 tahun cahaya di tengahnya.
(5) Matahari berada pada jarak 30.000–35.000 tahun cahaya dari pusat sistem galaksi.
(6) Matahari dengan bintang-bintang lain sebagai sistem lokal dalam ruang matahari berada.
Kecepatan berputar 450 km/detik dalam waktu 225 juta tahun (kosmis) untuk sekali berputar lengkap.

Beberapa teori tentang terjadinya jagad raya adalah sebagai berikut.

a. Teori Jagad Raya Mengembang
Teori ini dikemukakan oleh Hubble, yang menjelaskan bahwa galaksi-galaksi bergerak saling menjauhi, yang berarti jagat rayamengembang menjadi lebih luas.

b. Teori Ledakan Besar
Teori ini menjelaskan bahwa dahulu kala galaksi-galaksi pernah saling berdekatan dan berasal dari massa tunggal, kemudian dalam keadaan massa tunggal jagad raya menyimpan suhu dan energi sangat besar. Besarnya energi dan tingginya suhu tersebut menimbulkan ledakan besar yang menghancurkan massa tunggal sehingga terpisah menjadi serpihan-serpihan sebagai awal jagad raya. Salah satu pendukung teori ini adalah Stephen Hawking, seorang ahli fisika teoritis.

c. Teori Keadaan Tetap
Teori ini menjelaskan bahwa materi baru yang berupa hidrogen telah mengisi ruang kosong yang timbul dari pengembangan jagad raya. Teori ini dipelopori oleh Fred Hoyle.
Di dalam teori ini dijelaskan pula bahwa jagad raya tetap keadaannya dan akan selalu tampak sama. Stephen Hawking mengatakan bahwa materi yang mengisi ruang dan berupa materi baru bersifat memencar sehingga keadaan jagad raya selalu mengalami perubahan.

Berikut beberapa anggapan mengenai jagad raya.
a. Anggapan Antroposentris
Anggapan ini menyatakan bahwa manusia merupakan pusat segalanya. Anggapan ini muncul sejak manusia primitif.



b. Anggapan Geosentris
Anggapan ini menyatakan bahwa bumi merupakan pusat alam semesta dan pusat segala kekuatan, benda langit lainnya bergerak mengelilingi bumi.
Keberadaan anggapan Geosentris juga didukung oleh beberapa ilmuan, seperti: Plato, Socrates, Aristoteles, Anaximander, dan Pythagoras.

c. Anggapan Heliosentris
Anggapan ini menyatakan bahwa matahari merupakan pusat jagad raya. Anggapan ini muncul sejakberkembangnya penelitian yang didukung oleh peralatan yang lebih maju, demikian pula sifat keingintahuan ilmuwan yang memunculkan gagasangagasan kritis.
Keberadaan anggapan Heliosentris juga didukung oleh beberapa ilmuwan, seperti: Galileo, Isaac Newton, Nicolaus Copernicus, dan Johanes Kepler.

3. Tata Surya
 Matahari merupakan pusat dari tata surya.
 Matahari mempunyai sejumlah anggota dan membentuk suatu susunan yang disebut Tata Surya. Jadi, sebuah Tata Surya terdiri dari satu matahari dan semua benda langit yang beredar mengelilinginya. Tata Surya terdiri atas satu Matahari, dan delapan planet termasuk planet Bumi, serta benda langit lain yang mengelilinginya.

Di dalam Tata Surya terdapat dua jenis planet berdasarkan letak lintasannya, yaitu planet dalamdan planet luar.

Planet-planet dalam adalah planet-planet yang lintasannya di antara Bumi dan Matahari, yang terdiri atas Merkurius dan Venus.

 Planet-planet luar adalah planet-planet yang lintasannya mengelilingi Matahari lebih besar daripada jari-jari lintasan Bumi di saat mengelilingi Matahari, yang terdiri atas Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Berdasarkan letaknya planet dalam Tata Surya dibagi atas Planet Inferiordan Planet Superior,

Berdasarkan sifat fisiknya planet dalam Tata Surya dibagi atas Planet Teresterialdan Planet Raksasa.

1. Planet Inferior dan Planet Superior
Pembagian ini dikemukakan oleh Copernicus.
Planet Inferior adalah planet-planet yang memiliki orbit lebih kecil daripada orbit Bumi, yaitu: Merkurius, Mars, dan Venus.
Planet Superior adalah planet yang memiliki orbit lebih besar daripada orbit Bumi, yaitu: Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.

2. Planet Teresterial dan Planet Raksasa
Planet yang mengitari melalui matahari dikelompokkan atas empat Planet Teresterial dan empat PlanetRaksasa.

 Dinamai Planet Teresterialkarena sifat planet itu hampir sama dengan bumi (terra= bumi; bahasa Latin).
Planet-planet ini memiliki gunung, lembah, dan kawah.
Planet Teresterial adalah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.

Dinamai Planet Raksasa(Planet Jovian) karena sifat planet ini hampir sama dengan Jupiter (Jove= Jupiter; bahasa Romawi).
Material keempat planet ini sebagian besar berupa cairan dengar. Batas antara Planet Teresterial dan Planet Raksasa terdapat Asteroid yang jumlahnya ribuan.

Matahari
     Matahari adalah pusat dalam tata surya kita dalam teori haliosentris yang diakui selama ini. Matahari merupakan sebuah bintang karena dapat menghasilkan cahaya sendiri.
Matahari merupakan bintang yang paling dekat dengan bumi, tapi, matahari sebenarnya tidaklah terlalu besar dengan ‘hanya’ berjari-jari 696.000.000 m dibandingkan dengan bintang-bintang lain yang berjarak jutaan tahun cahaya dari bima sakti.

Matahari memamcarkan energi berupa gelombang elektromagnetik berupa infra merah, sinar X, sinar ulra violet dan sinar gamma. Matahari mendapat energi yang luar biasa dari reaksi fusi. Empat atom hydrogen menjadi hanya satu atom helium.

Lapisan Matahari
Matahari terdiri dari gas yang memiliki kepadatan berbeda yang menyebabkan matahari berlapis lapis.
Dan lapisannya antara lain:
lapisan radiatif (inti), memiliki suhu 15.000.000˚C. di dalamnya terjadi reaksi fusi

lapisan fotosfer, merupakan lapisan matahari yang berwarnya putih dan bersuhu 6000˚C. Lapisan ini adalah yang biasa kita lihat yang disebut cakram serta memiliki ketebalan 320 km.

lapisan kromosfer, lapisan ini merupakan salah satu atmosfer matahari, lapisan ini memancarkan warna merah dari hydrogen dengan suhu dibawah 5000˚C dan dengan kedalaman 12 km dari permukaan matahari

lapisan korona, ini merupakan lapisan terluar matahari yang juga merupakan atmosfer matahari. Korona akan terlihat jelas pada saat gerhana matahari total.

Aktifitas matahari
gumpalan fotosfer (granulasi fotosfer)
Merupakan semburan api yang menggumpal, jika semburan itunbesar hingga terlihat sampai bumi, dapat mengakibatkan gangguan cuaca. Gumpalan ini berasal dari ini, karma sangat panas, gumpalan ini bergerak hingga ke fotosfer

noda matahari (sun spot)
Noda matahari terjadi di fotosfer yang diakibatkan oleh asupan panas dari ini yang lambat, dan ini juga berpengarug pada bumi, yaitu menyebabkan musim dingin yang panjang. Noda ini bertahan lama dan dapat hilang karena daur tertentu yang disebut dau matahari yang lamanya rata-rata 11 tahun.

flare (kantar)
Merupakan letupan cahaya terang berupa penyemburan partikel-partikel bermuatan listrik di permukaan matahari. Kantar dapan menyebabkan gangguan televise dan radio, dan kantar juga disebut angin matahari.
Saat partikel-partikel itu disemburkan, banyak yang tidak sampai ke bumi malah terperngkap oleh medan magnet bumi bagian sabuk Van Allen, yakni sabuk radiasi yang mengelilingi bumi.
Partikel yang lolos akan menghasilkan aurora berupa pita merah, bitu, hijau di kutub utara dan selatan

lidah api
Lidah api di fotosfer terkadang mengembang hingga ribuan kilometer. Kegiatan yang terjadi di kromosfer ini dikenal sebagai protoberans, yang merupakan ledakan kecil yang mendadak terjadi dan lenyap, tergantung dari medan magnet matahari.
Kromosfer juga memperlihatkan hal yang sama dengan skala lebih kecil disebut spikula, dan gerakan spikula tersebut tampak sebagai sel-sel kasar disebut supergranulasi.
Aktivitas terbesar matahari yaitu prominensa, yang berarti kemilau aliran hidrodgen yang terpancar dari korona hingga tibuan kilometer.

 Kedudukan Planet terhadap Matahari Dilihat dari Bumi

1) Oposisi
Planet dikatakan pada kedudukan oposisi, jika pada saat dilihat dari bumi kedudukan planet bertentangan dengan matahari.
2) Konjungsi
Jika kedudukan planet searah dengan matahari maka dinamakan sedang berkonjungsi.

.
a. Merkurius
Merkurius adalah planet yang terdekat dengan matahari dan juga paling kecil di antara semua planet. Garis tengah planet ini kurang lebih 4.847 kilometer waktu yang dipergunakan untuk mengelilingi matahari adalah 88,8 hari dan waktu rotasinya juga selama 88,8 hari. Jarak Merkurius dengan matahari adalah 57.910.000 km.

b. Venus
Venus adalah planet kedua setelah Merkurius. Planet ini adalah planet yang paling terang di antara planet yang lain karena jaraknya yang relatif dekat dengan planet Bumi. Garis tengah planet ini kurang lebih 12.205 kilometer dan besarnya hampir sama dengan Bumi. Waktu yang diperlukan untuk mengelilingi matahari adalah 224,7 hari dan waktu rotasinya selama 225 hari atau kurang lebih 7,5 bulan. Jarak Venus dengan matahari adalah 108.210.000 km.

c. Bumi dan Bulan
Bumi merupakan planet ketiga dalam Tata Surya. Dari sembilan planet yang dikenal manusia, Planet Bumilah yang banyak dihuni makhluk hidup. Planet Bumi mempunyai lapisan atmosfer yang di dalamnya banyak mengandung unsur-unsur kimia yang banyak dibutuhkan oleh makhluk hidup. Jarak bumi dengan matahari oleh para ahli Astronomi dinamakan satu satuan Astronomi atau sama dengan 159.000 kilometer (IS•A = 159.000.000 km). Bumi mengelilingi matahari membutuhkan waktu 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik, tetapi atas dasar kesepakatan ahli astronomi mengacupada periode antara pertemuan matahari dengan bintang Aries, yaitu 365hari 5 jam 48 menit 46 detik atau sama dengan Satu Tahun Tropik. Bumi berputar pada porosnya membutuhkan waktu 23 jam 56 menit atau sama dengan Satu Hari Bintang. Bumi selalu diikuti Bulan sebagai satelit bumi selama mengelilingi matahari.
Bulan berotasi dan juga melakukan revolusi mengelilingi Bumi selama 27 3 1 hari sampai 29 3 1 hari. Peredaran Bulan mengelilingi Bumi dan sekaligus juga mengelilingi matahari.
d. Mars
Planet Mars mempunyai garis tengah kurang lebih 6.792 kilometer. Waktu yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 697 haridengan rotasi selama 24 jam 37 menit. Planet Mars mempunyai sejumlah air dan oksigen demikian juga pergantian musim, bahkan di sana juga terdapat polar icecaps, yaitu tudung es kutub yang luasnya tidak selalu tetap. Hal ini menimbulkan dugaan adanya pergantian musim di sana. Warnanya hijau mendekati kecokelatan sehingga menunjukkan adanya flora dandaerah gurun.
 Mars mempunyai dua satelit, yaitu Dcimos(satelit luar) dan Phobos(satelit dalam). Kedua satelit ini ditemukan oleh Hall pada tahun 1877. Jarak Mars dengan Matahari adalah 227.940.000 km.

e. Yupiter
Yupiter adalah planet terbesar dalam sistem Tata Surya kita. Diameternya lebih dari 130.000 kilometer, massanya lebih kurang 3 2 massa seluruh anggota Tata Surya yang di luar matahari. Rotasi Yupiter terhadap matahari paling cepat, yaitu 10 jam sekali putaran.
Planet ini mempunyai keistimewaan, yaitu adanya unsur kimia yang terkandung di dalam sangat rendah, atmosfernya hampir tidak berotasi (sangat lambat). Sekalipun berukuran sangat besar kepadatan planet ini sangat rendah karena sebagian besar terdiri atas unsur-unsur ringan, antara lain 85% Hidrogen dan 15% Helium. Campuran yang lain sedikit sekali berupa CH4, NH3, dan lainnya.

Yupiter mempunyai banyak satelit, yaitu 14 buah. Penemuan terakhir menunjukkan satelitnya lebih banyak lagi. Empat dari satelit itu adalah Io, Europa, Ganymade (satelit terbesar hampir sebesar bumi), dan Calistio. Jarak Yupiter dengan Matahari adalah 778.300.000 kilometer.

f. Saturnus
Planet Saturnus ditemukan pada abad ke-18 setelah planet Uranus. Waktu yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 29–30 tahun, sekali berotasi memerlukan waktu 387 hari. Saturnus mempunyai atmosfer yang hampir sama dengan Yupiter, yaitu terdiri atas unsur-unsur amonia. Saturnus mempunyai keunikan tersendiri dibandingkan planet lain, di antaranya memiliki cincin, terdiri atas tiga bagian yang konsentris, yaitu bagian dalam, gelang berbentuk khas (dusky ring), dan bagian luar.
Cassini gelang yang paling terang adalah gelang bagian dalam, dan planet ini memiliki 9 buah satelit.
Tebal cincin Saturnus kurang lebih antara 10 sampai 100 meter saja, unsur-unsurnya mengandung butiran es dan sangat halus. Lebar cincin sekitar 275.000 kilometer. Planet ini nomor 3 paling terang di antara ke sembilan planet. Saturnus mempunyai 10 satelit yang mengelilinginya. Jarak antara Saturnus dan Matahari adalah 1.427.000.000 kilometer.

g. Uranus
Planet Uranus baru ditemukan pada tahun 1781 oleh William Herschel di Inggris
Waktu yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 84 tahun dengan waktu rotasi 369 hari.
Planet ini mempunyai dua buah satelit. Garis tengah planet ini 19.750 kilometer. Uranus mempunyai keistimewaan bahwa sumbunya terletak sebidang dengan bidang revolusinya. Jarak Uranus dengan Matahari adalah 2.863.840.000 kilometer.

h. Neptunus
Planet Neptunus ditemukan oleh Bonvard pada tahun 1821 di Paris, Prancisi. Garis tengahnya kurang lebih 53.000 kilometer. Waktu yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 164,79 tahun, sedangkan rotasinya 15 jam. Susunan atmosfernya terdiri atas metana. Planet ini mempunyai lima satelit. Dari lima satelit ini ada dua satelit besar yang diberi nama Tritondan Nereid.

i. Status Pluto dan Sedna
. Dengan demikian, berdasarkan resolusi ke-26 IAU, jumlah planet anggota Tata Surya tidak lagi sembilan, melainkan hanya delapan.
Keputusan ini juga sekaligus mematahkan usulan penambahan tiga anggota baru Tata Surya, yakni Ceres, Charon, dan 2003 UB313.

Ceres adalah asteroid terbesar dalam sistem Tata Surya,
Charon adalah satelit (bulan) mayor Pluto, dan
2003 UB313 adalah objek yang berada di luar wilayah Tata Surya dan disebut sebagai Kuiper Belt(Sabuk Kuiper).
Bersama tiga calon anggota Tata Surya yang tereliminasi inilah Pluto akan “menjalani” status barunya sebagai dwarf planetalias planet kerdil.
Pada tanggal 15 Maret 2004 astronomer dari Caltech, Gemini Observatory, dan Yale University mengumumkan penemuan baru benda langit kesembilan dari matahari.
 Benda langit ini dinamakan Sedna yang diambil dari nama Dewi Laut di Arctik. Sedna ini berjarak 90 kali lipat daripada jarak matahari ke bumi, dengan bentuk orbit yang ekstrem  elips

Sedna adalah sebuah objektrans-Neptunus yang ditemukan oleh Michael E. Brown (Caltech), Chad Trujillo (Gemini Observatorium), dan David Rabinowitz (Universitas Yale) pada tanggal 14 November 2003. Pada waktu ditemukan, Sedna merupakan benda langit dalam Tata Surya terjauh yang pernah diamati pada saat itu. Diameter Sedna sekitar 1.180 sampai 1.800 km dengan massa 1,7 – 6,1×1021 kg. PerihelionSedna 76,156 AU sedangkan aphelion-nya 975,056 AU. Sedna membutuhkan waktu 12.000 tahun untuk satu kali mengorbit matahari.

Satelit
Yaitu benda langit pengikut planet. Dibedakan atas satelit alam dan satelit buatan. Satelit alam terbentuknya secara alami, yaitu bersamaan dengan proses terbentuknya planet. Satelit bumi yaitu bulan. Satelit berotasi pada sumbunya, selain berputar mengelilingi planet. Jumlah satelit alami yang mengiringi planet berbeda-beda bahkan ada yang tidak memiliki satelit.

 Komet
Dalam bahasa Yunani komet berarti si panjang rambut, karena ekornya akan tampak indah dan mengagumkan pada saat komet mendekati matahari. Biasa disebut dengan bintang berekor atau bintang sapu atau bintang kemukus.
a. Bagian-Bagian Komet
Komet terdiri atas 2 bagian, yaitu kepala komet dan ekor komet. Kepala komet merupakan bagian yang tampak cemerlang, selebihnya itu merupakan ekor. Kepala komet terdiri atas inti dan koma yang membungkus inti. Ekor komet dapat dibedakan atas ekor gas dan ekor debu. Ekor komet selalu berarah menjauhi matahari, sebab ekor komet ditekan oleh angin matahari.
b. Lintasan Gerak Matahari
Lintasan gerak komet dapat berupa elips, parabola, atau hiperbola. Hal itu didasarkan pada hasil pengamatan dan periode revolusi yang dibutuhkan. Para astronom telah banyak menemukan komet dengan bantuan alat pengindraan jarak jauh.
c. Nama-Nama Komet
Nama komet biasanya diberikan sesuai dengan nama penemunya. Edmund Halley, seorang ahli astronomi Inggris telah menemukan komet Halley. Komet itu muncul 76 tahun sekali berdasarkan hasil ramalan Halley. Alan Haledan Tom Boppmenemukan komet yang besarnya diperkirakan empat kali komet Halley yang hingga kini dipercaya sebagai komet yang paling indah dan memberi nama komet Hale-Bopp.

 Asteroid
Yaitu batuan yang tidak berhasil manjadi planet. Beberapa ilmuwan mengira bahwa asteroid berasal dari materi pembentuk Yupiter, oleh karena jauh dari inti dan bertebaran di tempat itu.. pendapat lainnya menyatakan bahwa asteroid berasal dari sebuah planet yang beredar di antara planet Mars dan Yupiter, dan planet itu pecah.
a. Penemu Asteroid
Tahun 1801 Piazzimenemukan benda langit pada lintasan antara Mars dan Yupiter. Benda tersebut diberi nama Ceresyang artinya dewi kehidupan. Itulah asteroid pertama yang ditemukan.
Tahun 1802 ditemukan asteroid kedua yaitu Pallas oleh Olbers. Tahun 1804 ditemukan asteroid ketiga yaitu Juno. Asteroid yang pernah mendekati bumi adalahIcarus, Eros, Toros, Geogrofos,dan Alinda.
b. Sabuk Asteroid
Sebagian besar asteroid mengelilingi matahari pada lintasan di antara planet Mars dan Yupiter, tapi pengaruh gravitasi besar Yupiter telah menyebabkan beberapa asteroid terhempas ke orbit yang salah. Daerah lintasan asteroid yang utama dinamakansabuk asteroid (asteroid belt).

 Meteoroid
Yaitu benda-benda padat yang berterbangan di luar angkasa. Ketika menembus atmosfer bumi benda padat itu terbakar, sehingga timbullah nyala yang tampak dari bumi sebagai bintang pindah yang disebut meteor. Meteor yang dapat jatuh sampai di bumi disebut meteroit, biasanya berupa material padat kecil.
a. Jenis Meteoroit
1) Meteroit batuan, terdiri atas batuan chandritess 86% dan batuan achodrites 7%.
2) Meteroit besi, terdiri atas besi sekitar 85-95% dan nikel sekitar 5-15%.
3) Meteroit batuan besi, terdiri atas besi 60% dan sisanya batuan.
b. Hujan Meteor
Ketika orbit bumi membelah aliran meteor, bahkan meteor tampak bersinar dari satu titik di langit, membuat hujan meteor. Desember 1988 terjadi hujan meteor sampai beberapa malam. Kejadian itu disebut dengan Geminid Shower, karena sumber meteor itu

4. Proses Terjadinya Bumi dan Tata Surya
Beberapa hipotesis yang menjelaskan proses terjadinya Bumi dan Tata Surya sebagai berikut.

a. Hipotesis Kabut
Imanuel Kant (1724–1804), seorang ahli filsafat berkebangsaan Jerman, menjelaskan bahwa hipotesis solar nebula ini merupakan hipotesis yang paling tua dan paling terkenal mengenai terjadinya Tata Surya. Dijelaskannya pula bahwa matahari, Bumi, dan planet lain awalnya merupakan satu kesatuan yang berupa gumpalan kabut yang berputar perlahan-lahan, kemudian inti kabut menjadi gumpalan gas yang kemudian menjadi matahari, sedangkan bagian kabut di sekelilingnya membentuk planet-planet dan satelit-satelit.

b. Hipotesis Planetesimal
Teori Planetesimal yang berarti planet kecil dalam penelitian berjudul ”The Origin of the Earth” atau ”Asal Mula Terjadinya Bumi” telah dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin, seorang ahli geologi berkebangsaan Amerika Serikat, pada tahun 1916. Dalam teori ini dikatakan awal pembentukan planet mirip kabut pijar, karena di dalam kabut itu terdapat material padat yang berhamburan yangdisebut planetesimal. Setelah itu, sebuah bintang (sama dengan matahari) berpapasan dengan matahari pada jarak yang tidak jauh sehingga terjadi pasang naik pada permukaan matahari, dan sebagian massa matahari tertarik ke arah bintang yang mendekat tersebut.
Ketika bintang tersebut menjauh dari matahari sebagian massa matahari jatuh dan menyatu kembali dengan matahari, tetapi sebagian yang lain berhamburan di angkasa sekitar matahari membentuk planet-planet kecil yang beredar pada orbit masing-masing.

c. Hipotesis Pasang Surut Gas
Teori ini berdasarkan hipotesis bahwa pada awal kejadiannya sebuah bintang yang hampir sama besarnya dengan matahari bergerak bersimpangan dengan matahari, dan menimbulkan pasang padapermukaan matahari. Pasang tersebut berbentuk menyerupai cerutu yang sangat besar. Bentuk cerutu tersebut bergerak mengelilingi matahari dan pecah menjadi sejumlah butir-butir tetesan kecil. Karena perbedaan besarkecilnya butir sehingga massa butir yang lebih besar menarik massa butir yang lebih kecil, dari proses tersebut membentuk gumpalan yang semakin besar sebesar planet-planet. Demikian seterusnya sehingga terbentuklah planet dan satelit yang ada sekarang ini. Teori ini lebih dikenal dengan nama Hipotesis Tidal James-Jefries yang ditemukan pada tahun 1917 oleh sarjana berkebangsaan Inggris bernama James Jeans dan Herald Jeffries.

d. Hipotesis Peledakan Bintang
Teori ini menjelaskan adanya sebuah bintang sebagai kawan matahari, kemudian terjadi evolusi antara matahari dan bintang tersebut. Ada bagian yang memadat dan terjebak di dalam orbit keliling matahari, sebagian lagi meledak dan bebas di ruang angkasa. Keberadaan teori ini didukung oleh banyak ahli astronomi yang telah membuktikan adanya bintang kembar.

e. Hipotesis Kuiper
Hipotesis ini dikemukakan oleh astronom bernama Gerard P. Kuiper (1905–1973). Ia mengatakan bahwa semesta terdiri atas formasi bintangbintang, di mana dua pusat yang memadat berkembang dalam suatu awan antarbintang dari gas hidden. Pusat yang satu lebih besar daripada pusat yang lainnya dan kemudian memadat menjadi bintang tunggal yaitu matahari. Kemudian kabut menyelimuti pusat yang lebih kecil yang disebabkan oleh adanya gaya tarik dari massa yang lebih besar yang menyebabkan awan yang lebih kecil menjadi awan yang lebih kecil lagi yang disebut protoplanet.
.
a) Hukum I Kepler
Semua planet berputar mengelilingi matahari dengan lintasan berbentuk elipsdengan matahari sebagai titik apinya. Kedudukan planet yang paling dekat dengan matahari disebut perihelium, sedangkan yang paling jauh disebut aphelium.
b) Hukum II Kepler
Garis hubung matahari dengan planet dalam waktu yang sama mengitari luasan yang sama. Mengandung konsekuensi bahwa apabila planet dekat dengan matahari, berjalan lebih cepat dan apabila berada jauh dengan matahari, berjalan lebih lambat.
c) Hukum III Kepler
Pangkat tiga jarak rata-rata planet dari matahari sebanding dengan pangkat dua periode revolusi planet.

1. 2. Hukum Pertama
: Hukum Kepler pertama menempatkan Matahari di satu titik fokus edaran elips.
"Setiap planet bergerak dengan lintasan elips, matahari berada di salah satu fokusnya."
1. 3. Hukum Kedua

Illustrasi hukum Kepler kedua. Bahwa Planet bergerak lebih cepat di dekat matahari dan lambat di jarak yang jauh. Sehingga, jumlah area adalah sama pada jangka waktu tertentu.
"Luas daerah yang disapu pada selang waktu yang sama akan selalu sama."
. Hukum Ketiga
Planet yang terletak jauh dari matahari memiliki perioda orbit yang lebih panjang dari planet yang dekat letaknya. Hukum Kepler ketiga menjabarkan hal tersebut secara kuantitatif.
"Perioda kuadrat suatu planet berbanding dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dari matahari."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar