BAB 2
JAGAD RAYA
TATA SURYA
A.1 Planet
Planet adalah suatu benda gelap yang mengorbit sebuah bintang
atau dengan
kata lain planet adalah bintangnya matahari.
Planet berbeda dengan bintang.
Mengapa planet sebagai benda gelap, tapi dapat terlihat oleh
karena planet memantulkan cahaya matahari yang diterimanya ke mata kita.
Dalam tata surya kita, dikenal 9 jenis planet yaitu : Merkurius, Venus, Bumi,
Mars,
Jupiter, saturnus, Neptunus, dan Pluto.
Kita dapat menghafalnya dengan membuat jalan keledai yaitu : MeVeBuMaYuSaUrNePlu.
Selain itu kita juga dapat mengetahui bagaimana kelajuan gerak
planet pada
orbitnya.
Berdasarkan Hukum Kepler
Kelajuan gerak planet-planet pada orbitnya
bertambah besar ketika mendekati matahari dan bertambah kecil
ketika
menjauhi matahari.
A.2
Benda Antarplanet
Dalam tata surya kita juga terdapat benda-benda antarplanet (ada
yang
menyebutnya benda angkasa atau benda langit), yaitu asteroid,
komet, dan meteoroid.
Asteroid adalah benda antarplanet yang berupa bongkah batuan,
yang
terdapat dalam sebuah
sabuk antara Mars dan Jupiter (disebut juga sabuk
asteroid).
Komet
adalah benda planet
berupa bongkah es dan debu, yang meluncur
sangat cepat melintasi tata surya.
Orbit komet mengitari matahari berbentuk elips pipih,tidak
seperti orbit planet yang hamper berupa lingkaran.
Bagian-bagian
sebuah komet
Bagian-bagian komet adalah inti, koma, awan hydrogen dan ekor.
Ketika komet masih jauh
dari matahari dan dilihat pertama kali di langit, bagian yang
tampak adalah inti.
Inti ini merupakan bagian padat yang menyerupai bintang yang
sangat kecil.
Daerah kabut di sekeliling inti adalah koma. Inti dan koma membentuk
kepala komet.
Apakah
meteoroid, meteor, dan meteorit ?
Meteoroid merupakan benda-benda langit baik yang berukuran kecil
maupun besar yang berada dalam ruang antarplanet. Meteoroid-meteoroid ini sebagian
besar berasal dari komet dan asteroid.
Meteor merupakan meteoroid yang memasuki atmosfer bumi dengan kelajuan
sangat tinggi, karena terkena gesekan dengan atmosfer sehinnga timbul panas dan
pijar pada bagian luar meteoroid, dan kita melihatnya berupa garis cahaya di
langit.
Meteorit merupakan meteoroid berukuran kecil yang terbakar habis
di atmosfer, sehingga menjadi sisa-sisa batuan dan dapat mencapai di bumi.
A.3
Asal-Usul Tata Surya
Ada
empat macam teori tata surya
yaitu : teori kabut (nebula), tori planetesimal, teori bintang
kembar, dan teori protoplanet.
Teori
Kabut
Penemu teori ini adalah Immanuel
Kant, dan Simon de Laplace.
Nebula adalah kabut yang
terdiri dari gas (terutama hydrogen dan helium) dan debu-debu angkasa.
Menurut teori ini mula-mula ada sebuah nebula yang baur dan hamper bulat, yang berotasi
dengan ecepatan sangat lambat sehinnga mulai menyusut. Akibat penyusutan dan
rotasi
terbentuklah rotasi sebuah cakram datar di tengahnya. Penyusutan
berlanjut dan matahari terbentuk dipusat cakram. Cakram berputar
sangat cepat, sehingga bagian-bagian tepi cakram terlepas membentuk gelang-gelang
bahan. Kemudian gelang –gelang memadat dan menjadi planet yang berevolusi
menjadi orbit elips mengitari matahari.
Teori
Planetesimal
Teori ini diajukan oleh T.C
Chamberlein dan F.R Moulton, keduanya ilmuwan Amerika.
Menurut teori ini matahari sebelumnya sudah ada sebagai salah
satu bintang. Karena adanya tarikan gravitasi bintang maka menyebabkan sebagian
bahan dari matahari tertarik kea rah bintang itu.
Ketika bintang menjauh, lidah raksasa sebagian jatuh ke matahari
dan sebagian lagi terhambur menjadi gumpalan kecil atau platesimal.
Planetesimal-planetesimal melayang di angkasa sebagai benda
dingin dalam orbit mengitari matahari. Dengan tumbukan dan tarikan gravitasi, planetesimal
besar menyapu yang labih kecil dan akhirnya menjadi planet- planet.
Teori
Bintang Kembar
Teori ini hamper sam dengan teori planetesimal. Dahulu matahari mungkin
merupakan bintang kembar, kemudian bintang yang satu meledak menjadi
kepingan-kepingan. Karena ada pengaruh gaya gravitasi bintang, maka
kepingan-kepingan yang lain bergerak mengitari bintang itu dan
menjadi planet-planet, sedangkan bintang yang tidak meledak
menjadi matahari.
Teori
Proto Planet
Teori ini dikemukakan oleh
astronom Jerman Carl Von Weizsaeker dan
disempurnakan
oleh P Kuiper, dkk.
Teori ini pada dasarnya menyatakan bahwa tata surya terbentuk darigumpalan
awan gas dan debu. Lebih dari 5 milyar tahun yanglalu, salah satu gumpalan awan
mengalami pemampatan. Pada proses pemampatan itu partikel-partikel debu
tertarik ke dalam menuju pusat awan, membentuk
gumpalan bola, dan mulai berotasi. Karena rotasi cepat, maka
gumpalan gas mulai memipih menyerupai bentuk cakram yaitu tebal di bagian
tengah saling menekan sehingga menimbulkan panas dan berpijar. Bagian tengah yang
berpijar inilah sebagiab protosun (cikal bakal matahari), yang
akhirnya menjadi matahari.
Bagian tepi (bagian yang lebih luar) yang berotasi sangat cepat menyebabkan
bagian ini terpecah-pecah menjadi banyak gumpalan gas dan debu yan leih kecil.
Gumpalan kecil ini juga berotasi, akhirnya membeku menjadi planet-planet serta
satelit-satelitnya
1.
Galaksi
Di dalam galaksi tersebut terdapat berjuta-juta bintang yang
bebas, tetapi teratur sesuai dengan aturan hukum alam masing-masing sehingga
satu sama lain secara teoritis tidak mungkin terjadi benturan.
Galaksi
adalah kumpulan planet, bintang, gas, debu, nebula, dan benda-benda
langit lainnya yang membentuk pulau-pulau di dalam ruang hampa jagad raya.
. Beberapa bentuk galaksi
di jagad raya, antara lain, sebagai berikut.
a.
Galaksi bentuk spiral. Pada galaksi ini terlihat adanya roda-roda
Catherina di dalamnya, dengan lengan-lengan berbentuk spiral yang keluar dari
pusat yang terang. Sekitar 60% dari galaksi berbentuk spiral.
b.
Galaksi bentuk spiral berpalang. Pada galaksi ini terlihat dari
bagian ujung suatu pusat keluar lengan-lengan spiral galaksi. Sekitar 18% dari
jumlah galaksi di jagad raya ini berupa spiral-spiral ataupun spiral-spiral
yang terpotong.
c.
Galaksi bentuk elips. Galaksi ini berbentuk elips, dari berbentuk hampir menyerupai
bola kaki sampai pada bentuk yang sangat lonjong seperti bola rugby.
Sekitar 18% galaksi di jagad raya berbentuk elips.
d.
Galaksi bentuk tak beraturan. Galaksi berbentuk tak
beraturan, atau tidak mempunyai bentuk tertentu, sekitar 4% galaksi di jagad
raya berbentuk tak beraturan.
Galaksi
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
(1) sumber cahaya berasal dari galaksi itu sendiri dan bukan
merupakan cahaya pantulan;
(2) antara galaksi satu dengan yang lain mempunyai jarak jutaan
tahun cahaya;
(3) galaksi-galaksi lainnya dapat terlihat berada di luar
Galaksi Bimasakti;
(4) galaksi punya bentukan tertentu, misalnya: bentuk spiral,
bentuk spiral berpalang, bentuk elips, dan bentuk tidak beraturan.
Ruang antara galaksi yang satu dengan yang lainnya berisi zat
intergalaksi yang juga dapat disebut zat interstellairyang berisikan proton,
elektron, dan ion lain yang bergerak simpang siur dalam jagad raya.
2.
Jagad Raya
Apakah yang disebut jagad raya? pandang kita berbentuk setengah
lingkaran dikatakan para ahli astronomi “Bola Langit”.
Bola
langitadalah suatu ruang (space) yang tak terhingga luasnya dan
seolah-olah berbentuk lingkaran (seperti bola).
Jagad raya adalah alam semesta yang
sangat luas dan tidak terukur, terdiri atas berjuta benda-benda angkasa, dan
beribu-ribu kabut gas atau kelompok nebula, kemudian kabut gas tersebut
tersusun menjadi gugusan bintang.
. Galaksi kita, yaitu
Bimasakti, terletak di antara kabut gas tersebut, yang mempunyai bentuk
spiral. Selain itu, terdapat kabut spiral lain yang terkenal yaitu kabut Andromeda yang letaknya paling
dekat dengan Bimasakti.
Galaksi
Bimasakti disebut juga Milky
Way(Inggris) dan De Melkweg(Belanda), astronom yang pernah menyelidiki
galaksi ini di antaranya Kapteyn Seeliger, Charlier, dan Shapley.
Galaksi
Bimasakti dapat disimpulkan sebagai berikut.
(1)
Inti Galaksi Bimasakti terletak di arah gugusan bintang
sagitarius ± 35 juta tahun cahaya dari matahari.
(2) Bimasakti berbentuk
keping atau roda cakram, dan porosnya sebagai inti sistem.
(3) Corak atau struktur
spiral dengan massa lebih kurang 100 miliar massa matahari yang sebagian
besar tidak terlihat dalam kabut gelap atau bintang yang hampir padam.
(4) Garis tengah susunan perbintangan 80.000–10.000 tahun cahaya
dan tebalnya 3.000 tahun cahaya sampai mencapai 15.000 tahun cahaya di
tengahnya.
(5) Matahari berada pada jarak 30.000–35.000 tahun cahaya dari
pusat sistem galaksi.
(6) Matahari dengan bintang-bintang lain sebagai sistem lokal
dalam ruang matahari berada.
Kecepatan berputar 450 km/detik dalam waktu 225 juta tahun
(kosmis) untuk sekali berputar lengkap.
Beberapa
teori tentang terjadinya jagad raya adalah sebagai berikut.
a.
Teori Jagad Raya Mengembang
Teori ini dikemukakan oleh
Hubble, yang menjelaskan bahwa galaksi-galaksi bergerak saling menjauhi,
yang berarti jagat rayamengembang menjadi lebih luas.
b.
Teori Ledakan Besar
Teori ini menjelaskan bahwa dahulu kala galaksi-galaksi pernah
saling berdekatan dan berasal dari massa tunggal, kemudian dalam keadaan massa
tunggal jagad raya menyimpan suhu dan energi sangat besar. Besarnya energi dan
tingginya suhu tersebut menimbulkan ledakan besar yang menghancurkan massa
tunggal sehingga terpisah menjadi serpihan-serpihan sebagai awal jagad raya.
Salah satu pendukung teori ini adalah Stephen Hawking, seorang ahli fisika
teoritis.
c.
Teori Keadaan Tetap
Teori ini menjelaskan bahwa materi baru yang berupa hidrogen
telah mengisi ruang kosong yang timbul dari pengembangan jagad raya. Teori ini dipelopori oleh Fred Hoyle.
Di dalam teori ini dijelaskan pula bahwa jagad raya tetap
keadaannya dan akan selalu tampak sama. Stephen Hawking mengatakan bahwa materi
yang mengisi ruang dan berupa materi baru bersifat memencar sehingga keadaan
jagad raya selalu mengalami perubahan.
Berikut
beberapa anggapan mengenai jagad raya.
a.
Anggapan Antroposentris
Anggapan ini menyatakan bahwa manusia merupakan pusat segalanya.
Anggapan ini muncul sejak manusia primitif.
b.
Anggapan Geosentris
Anggapan ini menyatakan bahwa bumi merupakan pusat alam semesta
dan pusat segala kekuatan, benda langit lainnya bergerak mengelilingi bumi.
Keberadaan anggapan Geosentris juga didukung oleh beberapa
ilmuan, seperti: Plato, Socrates,
Aristoteles, Anaximander, dan Pythagoras.
c.
Anggapan Heliosentris
Anggapan ini menyatakan bahwa matahari merupakan pusat jagad
raya. Anggapan ini muncul sejakberkembangnya penelitian yang didukung oleh
peralatan yang lebih maju, demikian pula sifat keingintahuan ilmuwan yang memunculkan
gagasangagasan kritis.
Keberadaan anggapan Heliosentris juga didukung oleh beberapa
ilmuwan, seperti: Galileo, Isaac Newton,
Nicolaus Copernicus, dan Johanes Kepler.
3. Tata
Surya
Matahari merupakan pusat
dari tata surya.
Matahari mempunyai sejumlah
anggota dan membentuk suatu susunan yang disebut Tata Surya. Jadi, sebuah Tata Surya terdiri dari satu matahari dan
semua benda langit yang beredar mengelilinginya. Tata Surya terdiri atas satu
Matahari, dan delapan planet termasuk planet Bumi, serta benda langit lain yang
mengelilinginya.
Di dalam Tata Surya terdapat dua jenis planet berdasarkan letak lintasannya, yaitu planet dalamdan planet luar.
Planet-planet
dalam adalah planet-planet yang lintasannya di antara Bumi dan
Matahari, yang terdiri atas Merkurius dan Venus.
Planet-planet luar adalah
planet-planet yang lintasannya mengelilingi Matahari lebih besar daripada
jari-jari lintasan Bumi di saat mengelilingi Matahari, yang terdiri atas Mars,
Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Berdasarkan letaknya planet dalam Tata Surya dibagi atas Planet Inferiordan Planet Superior,
Berdasarkan sifat fisiknya planet dalam Tata Surya dibagi atas Planet Teresterialdan Planet Raksasa.
1.
Planet Inferior dan Planet Superior
Pembagian ini dikemukakan oleh Copernicus.
Planet
Inferior adalah planet-planet yang memiliki orbit lebih kecil daripada
orbit Bumi, yaitu: Merkurius, Mars, dan Venus.
Planet
Superior adalah planet yang memiliki orbit lebih besar daripada orbit
Bumi, yaitu: Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.
2.
Planet Teresterial dan Planet Raksasa
Planet yang mengitari melalui matahari dikelompokkan atas empat
Planet Teresterial dan empat PlanetRaksasa.
Dinamai Planet Teresterialkarena
sifat planet itu hampir sama dengan bumi (terra= bumi; bahasa Latin).
Planet-planet ini memiliki gunung, lembah, dan kawah.
Planet Teresterial adalah Merkurius,
Venus, Bumi, dan Mars.
Dinamai Planet Raksasa(Planet Jovian) karena sifat planet ini
hampir sama dengan Jupiter (Jove= Jupiter; bahasa Romawi).
Material keempat planet ini sebagian besar berupa cairan dengar.
Batas antara Planet Teresterial dan Planet Raksasa terdapat Asteroid yang
jumlahnya ribuan.
Matahari
Matahari adalah pusat dalam tata surya kita dalam teori haliosentris yang diakui selama ini. Matahari merupakan sebuah bintang karena dapat menghasilkan cahaya sendiri.
Matahari adalah pusat dalam tata surya kita dalam teori haliosentris yang diakui selama ini. Matahari merupakan sebuah bintang karena dapat menghasilkan cahaya sendiri.
Matahari
merupakan bintang yang paling dekat dengan bumi, tapi, matahari sebenarnya
tidaklah terlalu besar dengan ‘hanya’ berjari-jari 696.000.000 m dibandingkan
dengan bintang-bintang lain yang berjarak jutaan tahun cahaya dari bima sakti.
Matahari
memamcarkan energi berupa gelombang elektromagnetik berupa infra merah, sinar
X, sinar ulra violet dan sinar gamma. Matahari mendapat energi yang luar biasa
dari reaksi fusi. Empat atom hydrogen menjadi hanya satu atom helium.
Lapisan Matahari
Matahari terdiri dari gas yang
memiliki kepadatan berbeda yang menyebabkan matahari berlapis lapis.
Dan lapisannya antara lain:
lapisan radiatif (inti),
memiliki suhu 15.000.000˚C. di dalamnya terjadi reaksi fusi
lapisan fotosfer,
merupakan lapisan matahari yang berwarnya putih dan bersuhu 6000˚C. Lapisan ini
adalah yang biasa kita lihat yang disebut cakram serta memiliki ketebalan 320
km.
lapisan kromosfer,
lapisan ini merupakan salah satu atmosfer matahari, lapisan ini memancarkan
warna merah dari hydrogen dengan suhu dibawah 5000˚C dan dengan kedalaman 12 km
dari permukaan matahari
lapisan korona, ini
merupakan lapisan terluar matahari yang juga merupakan atmosfer matahari.
Korona akan terlihat jelas pada saat gerhana matahari total.
Aktifitas
matahari
gumpalan fotosfer (granulasi fotosfer)
Merupakan semburan api yang menggumpal, jika semburan itunbesar
hingga terlihat sampai bumi, dapat mengakibatkan gangguan cuaca. Gumpalan ini
berasal dari ini, karma sangat panas, gumpalan ini bergerak hingga ke fotosfer
noda matahari (sun spot)
Noda matahari terjadi di fotosfer yang diakibatkan oleh asupan
panas dari ini yang lambat, dan ini juga berpengarug pada bumi, yaitu
menyebabkan musim dingin yang panjang. Noda ini bertahan lama dan dapat hilang
karena daur tertentu yang disebut dau matahari yang lamanya rata-rata 11 tahun.
flare (kantar)
Merupakan letupan cahaya terang berupa penyemburan
partikel-partikel bermuatan listrik di permukaan matahari. Kantar dapan
menyebabkan gangguan televise dan radio, dan kantar juga disebut angin matahari.
Saat partikel-partikel itu disemburkan, banyak yang tidak sampai
ke bumi malah terperngkap oleh medan magnet bumi bagian sabuk Van Allen, yakni
sabuk radiasi yang mengelilingi bumi.
Partikel yang lolos akan menghasilkan aurora berupa pita merah,
bitu, hijau di kutub utara dan selatan
lidah api
Lidah api di fotosfer terkadang mengembang hingga ribuan
kilometer. Kegiatan yang terjadi di kromosfer ini dikenal sebagai protoberans,
yang merupakan ledakan kecil yang mendadak terjadi dan lenyap, tergantung dari
medan magnet matahari.
Kromosfer juga memperlihatkan hal yang sama dengan skala lebih kecil disebut spikula, dan
gerakan spikula tersebut tampak sebagai
sel-sel kasar disebut supergranulasi.
Aktivitas terbesar matahari yaitu prominensa, yang berarti kemilau aliran hidrodgen yang terpancar dari korona hingga tibuan kilometer.
Aktivitas terbesar matahari yaitu prominensa, yang berarti kemilau aliran hidrodgen yang terpancar dari korona hingga tibuan kilometer.
Kedudukan Planet
terhadap Matahari Dilihat dari Bumi
1) Oposisi
Planet dikatakan pada
kedudukan oposisi, jika pada saat dilihat dari bumi kedudukan planet bertentangan dengan matahari.
2) Konjungsi
Jika kedudukan planet
searah dengan matahari maka dinamakan sedang berkonjungsi.
.
a.
Merkurius
Merkurius adalah planet yang terdekat dengan matahari dan juga
paling kecil di antara semua planet. Garis
tengah planet ini kurang lebih 4.847 kilometer waktu yang dipergunakan untuk mengelilingi matahari adalah 88,8
hari dan waktu rotasinya juga selama 88,8 hari. Jarak Merkurius dengan matahari adalah 57.910.000 km.
b.
Venus
Venus adalah planet kedua setelah Merkurius. Planet ini adalah
planet yang paling terang di antara planet yang lain karena jaraknya yang
relatif dekat dengan planet Bumi. Garis
tengah planet ini kurang lebih 12.205 kilometer dan besarnya hampir sama
dengan Bumi. Waktu yang diperlukan untuk mengelilingi
matahari adalah 224,7 hari dan waktu
rotasinya selama 225 hari atau kurang lebih 7,5 bulan. Jarak Venus dengan matahari adalah 108.210.000 km.
c. Bumi
dan Bulan
Bumi merupakan planet ketiga dalam Tata Surya. Dari sembilan
planet yang dikenal manusia, Planet Bumilah yang banyak dihuni makhluk hidup.
Planet Bumi mempunyai lapisan atmosfer yang di dalamnya banyak mengandung
unsur-unsur kimia yang banyak dibutuhkan oleh makhluk hidup. Jarak bumi dengan
matahari oleh para ahli Astronomi dinamakan satu satuan Astronomi atau sama
dengan 159.000 kilometer (IS•A = 159.000.000 km). Bumi mengelilingi matahari
membutuhkan waktu 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik, tetapi atas dasar
kesepakatan ahli astronomi mengacupada periode antara pertemuan matahari dengan
bintang Aries, yaitu 365hari 5 jam 48 menit 46 detik atau sama dengan Satu
Tahun Tropik. Bumi berputar pada porosnya membutuhkan waktu 23 jam 56 menit
atau sama dengan Satu Hari Bintang. Bumi selalu diikuti Bulan sebagai satelit
bumi selama mengelilingi matahari.
Bulan berotasi dan juga melakukan revolusi mengelilingi Bumi
selama 27 3 1 hari sampai 29 3 1 hari. Peredaran Bulan mengelilingi Bumi dan sekaligus
juga mengelilingi matahari.
d. Mars
Planet Mars mempunyai garis
tengah kurang lebih 6.792 kilometer. Waktu yang digunakan untuk
mengelilingi matahari kurang lebih 697
haridengan rotasi selama 24 jam 37 menit. Planet Mars mempunyai sejumlah
air dan oksigen demikian juga pergantian musim, bahkan di sana juga terdapat
polar icecaps, yaitu tudung es kutub yang luasnya tidak selalu tetap. Hal ini
menimbulkan dugaan adanya pergantian musim di sana. Warnanya hijau mendekati
kecokelatan sehingga menunjukkan adanya flora dandaerah gurun.
Mars mempunyai dua
satelit, yaitu Dcimos(satelit luar) dan
Phobos(satelit dalam). Kedua satelit ini ditemukan oleh Hall pada tahun
1877. Jarak Mars dengan Matahari adalah
227.940.000 km.
e.
Yupiter
Yupiter adalah planet terbesar dalam sistem Tata Surya kita. Diameternya lebih dari 130.000 kilometer,
massanya lebih kurang 3 2 massa seluruh anggota Tata Surya yang di luar
matahari. Rotasi Yupiter terhadap matahari paling cepat, yaitu 10 jam sekali putaran.
Planet ini mempunyai keistimewaan, yaitu adanya unsur kimia yang
terkandung di dalam sangat rendah, atmosfernya hampir tidak berotasi (sangat
lambat). Sekalipun berukuran sangat besar kepadatan planet ini sangat rendah
karena sebagian besar terdiri atas unsur-unsur ringan, antara lain 85% Hidrogen
dan 15% Helium. Campuran yang lain sedikit sekali berupa CH4, NH3, dan lainnya.
Yupiter mempunyai banyak satelit,
yaitu 14 buah. Penemuan terakhir menunjukkan satelitnya lebih banyak lagi.
Empat dari satelit itu adalah Io, Europa,
Ganymade (satelit terbesar hampir sebesar bumi), dan Calistio. Jarak
Yupiter dengan Matahari adalah 778.300.000 kilometer.
f. Saturnus
Planet Saturnus ditemukan pada abad ke-18 setelah planet Uranus.
Waktu yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 29–30 tahun, sekali berotasi memerlukan waktu 387 hari. Saturnus mempunyai atmosfer yang hampir
sama dengan Yupiter, yaitu terdiri atas unsur-unsur amonia. Saturnus mempunyai
keunikan tersendiri dibandingkan planet lain, di antaranya memiliki cincin, terdiri atas tiga bagian yang
konsentris, yaitu bagian dalam, gelang berbentuk khas (dusky ring), dan bagian
luar.
Cassini gelang yang paling terang adalah gelang bagian dalam,
dan planet ini memiliki 9 buah satelit.
Tebal cincin Saturnus kurang lebih antara 10 sampai 100 meter
saja, unsur-unsurnya mengandung butiran es dan sangat halus. Lebar cincin
sekitar 275.000 kilometer. Planet ini nomor 3 paling terang di antara ke
sembilan planet. Saturnus mempunyai 10 satelit yang mengelilinginya. Jarak
antara Saturnus dan Matahari adalah 1.427.000.000 kilometer.
g.
Uranus
Planet Uranus baru ditemukan pada tahun 1781 oleh William
Herschel di Inggris
Waktu yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 84 tahun dengan waktu rotasi 369 hari.
Planet ini mempunyai dua buah satelit. Garis tengah planet ini
19.750 kilometer. Uranus mempunyai keistimewaan bahwa sumbunya terletak
sebidang dengan bidang revolusinya. Jarak Uranus dengan Matahari adalah
2.863.840.000 kilometer.
h.
Neptunus
Planet Neptunus ditemukan oleh Bonvard pada tahun 1821 di Paris,
Prancisi. Garis tengahnya kurang lebih
53.000 kilometer. Waktu yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang
lebih 164,79 tahun, sedangkan
rotasinya 15 jam. Susunan
atmosfernya terdiri atas metana. Planet ini mempunyai lima satelit. Dari lima
satelit ini ada dua satelit besar yang
diberi nama Tritondan Nereid.
i.
Status Pluto dan Sedna
. Dengan demikian, berdasarkan resolusi ke-26 IAU, jumlah planet
anggota Tata Surya tidak lagi sembilan, melainkan hanya delapan.
Keputusan ini juga sekaligus mematahkan usulan penambahan tiga
anggota baru Tata Surya, yakni Ceres,
Charon, dan 2003 UB313.
Ceres adalah
asteroid terbesar dalam sistem Tata Surya,
Charon adalah
satelit (bulan) mayor Pluto, dan
2003
UB313 adalah objek yang berada di luar wilayah Tata Surya dan disebut
sebagai Kuiper Belt(Sabuk Kuiper).
Bersama tiga calon anggota Tata Surya yang tereliminasi inilah
Pluto akan “menjalani” status barunya sebagai dwarf planetalias planet kerdil.
Pada tanggal 15 Maret 2004 astronomer dari Caltech, Gemini
Observatory, dan Yale University mengumumkan penemuan baru benda langit
kesembilan dari matahari.
Benda langit ini
dinamakan Sedna yang diambil dari
nama Dewi Laut di Arctik. Sedna ini
berjarak 90 kali lipat daripada jarak matahari ke bumi, dengan bentuk orbit
yang ekstrem elips
Sedna
adalah sebuah objektrans-Neptunus yang ditemukan oleh Michael E. Brown
(Caltech), Chad Trujillo (Gemini Observatorium), dan David Rabinowitz
(Universitas Yale) pada tanggal 14 November 2003. Pada
waktu ditemukan, Sedna merupakan benda langit dalam Tata Surya terjauh yang
pernah diamati pada saat itu. Diameter Sedna sekitar 1.180 sampai 1.800 km
dengan massa 1,7 – 6,1×1021 kg. PerihelionSedna 76,156 AU sedangkan
aphelion-nya 975,056 AU. Sedna membutuhkan waktu
12.000 tahun untuk satu kali mengorbit matahari.
Satelit
Yaitu benda
langit pengikut planet. Dibedakan atas satelit
alam dan satelit buatan. Satelit
alam terbentuknya secara alami, yaitu bersamaan dengan proses terbentuknya
planet. Satelit bumi yaitu bulan. Satelit berotasi pada sumbunya, selain
berputar mengelilingi planet. Jumlah satelit alami yang mengiringi planet
berbeda-beda bahkan ada yang tidak memiliki satelit.
Komet
Dalam bahasa
Yunani komet berarti si panjang rambut,
karena ekornya akan tampak indah dan mengagumkan pada saat komet mendekati
matahari. Biasa disebut dengan bintang
berekor atau bintang sapu atau bintang kemukus.
a. Bagian-Bagian Komet
Komet terdiri atas 2 bagian, yaitu kepala komet dan ekor komet. Kepala komet merupakan
bagian yang tampak cemerlang, selebihnya itu merupakan ekor. Kepala komet
terdiri atas inti dan koma yang membungkus inti. Ekor komet dapat dibedakan
atas ekor gas dan ekor debu. Ekor komet selalu berarah menjauhi matahari, sebab
ekor komet ditekan oleh angin matahari.
b. Lintasan Gerak Matahari
Lintasan gerak komet dapat berupa elips, parabola, atau hiperbola. Hal itu didasarkan pada
hasil pengamatan dan periode revolusi yang dibutuhkan. Para astronom telah
banyak menemukan komet dengan bantuan alat pengindraan jarak jauh.
c. Nama-Nama Komet
Nama komet biasanya diberikan sesuai dengan nama penemunya. Edmund Halley, seorang ahli astronomi
Inggris telah menemukan komet Halley. Komet itu muncul 76 tahun
sekali berdasarkan hasil ramalan Halley. Alan
Haledan Tom Boppmenemukan komet
yang besarnya diperkirakan empat kali komet Halley yang hingga kini dipercaya
sebagai komet yang paling indah dan
memberi nama komet Hale-Bopp.
Asteroid
Yaitu batuan
yang tidak berhasil manjadi planet. Beberapa ilmuwan mengira bahwa asteroid
berasal dari materi pembentuk Yupiter, oleh karena jauh dari inti dan
bertebaran di tempat itu.. pendapat lainnya menyatakan bahwa asteroid berasal
dari sebuah planet yang beredar di antara planet Mars dan Yupiter, dan planet
itu pecah.
a. Penemu Asteroid
Tahun 1801 Piazzimenemukan
benda langit pada lintasan antara Mars dan Yupiter. Benda tersebut diberi nama Ceresyang artinya dewi kehidupan. Itulah
asteroid pertama yang ditemukan.
Tahun 1802 ditemukan asteroid kedua yaitu Pallas oleh Olbers.
Tahun 1804 ditemukan asteroid ketiga yaitu Juno.
Asteroid yang pernah mendekati bumi adalahIcarus, Eros, Toros, Geogrofos,dan Alinda.
b. Sabuk Asteroid
Sebagian besar asteroid mengelilingi matahari pada lintasan di
antara planet Mars dan Yupiter, tapi pengaruh gravitasi besar Yupiter telah
menyebabkan beberapa asteroid terhempas ke orbit yang salah. Daerah lintasan
asteroid yang utama dinamakansabuk
asteroid (asteroid belt).
Meteoroid
Yaitu
benda-benda padat yang berterbangan di luar angkasa. Ketika menembus atmosfer
bumi benda padat itu terbakar, sehingga timbullah nyala yang tampak dari bumi
sebagai bintang pindah yang disebut meteor.
Meteor yang dapat jatuh sampai di bumi disebut meteroit, biasanya berupa material padat kecil.
a. Jenis Meteoroit
1) Meteroit batuan, terdiri atas batuan chandritess 86% dan batuan achodrites 7%.
2) Meteroit besi, terdiri atas besi sekitar 85-95% dan
nikel sekitar 5-15%.
3) Meteroit batuan besi, terdiri atas besi 60% dan
sisanya batuan.
b. Hujan Meteor
Ketika orbit
bumi membelah aliran meteor, bahkan meteor tampak bersinar dari satu titik di
langit, membuat hujan meteor. Desember 1988 terjadi hujan meteor sampai
beberapa malam. Kejadian itu disebut dengan Geminid
Shower, karena sumber meteor itu
4. Proses
Terjadinya Bumi dan Tata Surya
Beberapa hipotesis yang menjelaskan proses terjadinya Bumi dan
Tata Surya sebagai berikut.
a.
Hipotesis Kabut
Imanuel
Kant (1724–1804), seorang ahli filsafat berkebangsaan Jerman, menjelaskan bahwa
hipotesis solar nebula ini merupakan hipotesis yang paling tua dan paling
terkenal mengenai terjadinya Tata Surya. Dijelaskannya pula bahwa matahari,
Bumi, dan planet lain awalnya merupakan satu kesatuan yang berupa gumpalan
kabut yang berputar perlahan-lahan, kemudian inti kabut menjadi gumpalan gas
yang kemudian menjadi matahari, sedangkan bagian kabut di sekelilingnya
membentuk planet-planet dan satelit-satelit.
b.
Hipotesis Planetesimal
Teori Planetesimal yang berarti planet kecil dalam penelitian
berjudul ”The Origin of the Earth” atau ”Asal Mula Terjadinya Bumi” telah
dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin,
seorang ahli geologi berkebangsaan Amerika Serikat, pada tahun 1916. Dalam
teori ini dikatakan awal pembentukan planet mirip kabut pijar, karena di dalam
kabut itu terdapat material padat yang berhamburan yangdisebut planetesimal.
Setelah itu, sebuah bintang (sama dengan matahari) berpapasan dengan matahari
pada jarak yang tidak jauh sehingga terjadi pasang naik pada permukaan
matahari, dan sebagian massa matahari tertarik ke arah bintang yang mendekat
tersebut.
Ketika bintang tersebut menjauh dari matahari sebagian massa
matahari jatuh dan menyatu kembali dengan matahari, tetapi sebagian yang lain
berhamburan di angkasa sekitar matahari membentuk planet-planet kecil yang
beredar pada orbit masing-masing.
c.
Hipotesis Pasang Surut Gas
Teori ini berdasarkan hipotesis bahwa pada awal kejadiannya
sebuah bintang yang hampir sama besarnya dengan matahari bergerak bersimpangan
dengan matahari, dan menimbulkan pasang padapermukaan matahari. Pasang tersebut
berbentuk menyerupai cerutu yang sangat besar. Bentuk cerutu tersebut bergerak
mengelilingi matahari dan pecah menjadi sejumlah butir-butir tetesan kecil.
Karena perbedaan besarkecilnya butir sehingga massa butir yang lebih besar
menarik massa butir yang lebih kecil, dari proses tersebut membentuk gumpalan
yang semakin besar sebesar planet-planet. Demikian seterusnya sehingga
terbentuklah planet dan satelit yang ada sekarang ini. Teori ini lebih dikenal
dengan nama Hipotesis Tidal James-Jefries yang ditemukan pada tahun 1917 oleh
sarjana berkebangsaan Inggris bernama
James Jeans dan Herald Jeffries.
d.
Hipotesis Peledakan Bintang
Teori ini menjelaskan adanya sebuah bintang sebagai kawan
matahari, kemudian terjadi evolusi antara matahari dan bintang tersebut. Ada
bagian yang memadat dan terjebak di dalam orbit keliling matahari, sebagian
lagi meledak dan bebas di ruang angkasa. Keberadaan teori ini didukung oleh
banyak ahli astronomi yang telah membuktikan adanya bintang kembar.
e.
Hipotesis Kuiper
Hipotesis ini dikemukakan oleh astronom bernama Gerard P. Kuiper
(1905–1973). Ia mengatakan bahwa semesta terdiri atas formasi bintangbintang,
di mana dua pusat yang memadat berkembang dalam suatu awan antarbintang dari
gas hidden. Pusat yang satu lebih besar daripada pusat yang lainnya dan
kemudian memadat menjadi bintang tunggal yaitu matahari. Kemudian kabut
menyelimuti pusat yang lebih kecil yang disebabkan oleh adanya gaya tarik dari
massa yang lebih besar yang menyebabkan awan yang lebih kecil menjadi awan yang
lebih kecil lagi yang disebut protoplanet.
.
a) Hukum I Kepler
Semua planet berputar mengelilingi matahari dengan lintasan
berbentuk elipsdengan matahari
sebagai titik apinya. Kedudukan planet yang paling dekat dengan matahari
disebut perihelium, sedangkan yang
paling jauh disebut aphelium.
b) Hukum II Kepler
Garis hubung
matahari dengan planet dalam waktu yang sama mengitari luasan yang sama.
Mengandung konsekuensi bahwa apabila planet dekat dengan matahari, berjalan
lebih cepat dan apabila berada jauh dengan matahari, berjalan lebih lambat.
c) Hukum III Kepler
Pangkat tiga jarak rata-rata planet dari matahari sebanding
dengan pangkat dua periode revolusi planet.
1.
2. Hukum Pertama
: Hukum Kepler pertama menempatkan
Matahari di satu titik fokus edaran elips.
"Setiap planet bergerak dengan
lintasan elips, matahari berada di salah satu fokusnya."
1.
3. Hukum Kedua
Illustrasi hukum Kepler kedua. Bahwa Planet bergerak lebih cepat di dekat matahari dan lambat di jarak yang jauh. Sehingga, jumlah area adalah sama pada jangka waktu tertentu.
"Luas daerah yang disapu pada selang waktu yang sama
akan selalu sama."
.
Hukum Ketiga
Planet yang terletak jauh dari matahari memiliki perioda
orbit yang lebih panjang dari planet yang dekat letaknya. Hukum Kepler ketiga
menjabarkan hal tersebut secara kuantitatif.
"Perioda kuadrat suatu planet berbanding dengan
pangkat tiga jarak rata-ratanya dari matahari."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar