LITOSFER
Litosfer adalah
lapisan kulit bumi paling luar yang berupa batuan padat. Secara berurutan dari
yang terluar, lithosfer terdiri dari :
1
Kerak Bumi
2
Selubung Atas
3
Selubung Bawah
4
Inti Luar
5
Inti dalam
Kerak bumi
memiliki ketebalan lapisan yang tidak sama di semua tempat. Tebal kerak bumi di
bawah benua mencapai 20 – 50 km, sedangkan kerak bumi di bawah samudera sekitar
10 – 12 km. Kerak bumi disusun oleh 2 lapisan pembentuk yaitu :
Lapisan Sial (Silisium dan Aluminium), yang berada di bagian atas.
Lapisan Sima (Silisium dan Magnesium), yang berada di bagian bawah.
Lapisan kerak
bumi paling luar disebut lapisan granitis,
karena dibentuk oleh materi penyusun yang dominan yaitu batuan granit dengan
ketebalansekitar 10 km. Lapisan di bawahnya disebut lapisan basaltis, dibentuk oleh lapisan penyusun
dominan berupa materi basalt bersifat basa dengan ketebalan mencapai 50 km.
A Struktur
Lapisan Kulit Bumi (litosfer)
Pertama
tama perlu anda ketahui bahwa kata lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu
lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan lithosfer yaitu lapisan kerak
bumi yang paling luar dan terdiri atas
batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km..
Tebal kulit bumi tidak merata, kulit bumi di bagian benua atau daratan lebih tebal dari di bawah samudra.
Tebal kulit bumi tidak merata, kulit bumi di bagian benua atau daratan lebih tebal dari di bawah samudra.
Bumi tersusun atas beberapa lapisan yaitu:
a Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang tersusun dari lapisan nife (niccolum=nikel dan ferum besi) jari jari barisfer +- 3.470 km.
b Lapisan antara yaitu lapisan yang terdapat di atas nife tebal 1700 km. Lapisan ini disebut juga asthenosfer mautle/mautel), merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar. Berat jenisnya 5 gr/cm3.
c. Lithosfer yaitu lapisan paling luar yang terletak di atas lapisan antara dengan ketebalan 1200km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.
Lithosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:
1 Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL 2 O3.
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jeni sbatuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua.
batuan metamorf yaitu batuan yang berubah bentuknya akibat pengaruh tekanan, temperatur dan waktu
batuan sedimen yaitu batuan yang terjadi dari hasil proses pengendapan
Lapisan
sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan batu
bertebaran rata-rata 35km.
Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:
- Kerak benua : merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua.
- Kerak samudra : merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra
Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:
- Kerak benua : merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua.
- Kerak samudra : merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra
2.
Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang
tersusun oleh logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa Si O2 dan
Mg O lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial
karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan
basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersipat elastis dan mepunyai ketebalan
rata rata 65 km .
Perhatikan gambar penampang bumi berikut ini:
Perhatikan gambar penampang bumi berikut ini:
ROCK
CYCLE / SIKLUS BATUAN
Berdasarkan proses pembentukannya,
batuan dibedakan manjadi tiga macam, yaitu batuan beku, batuan sedimen dan
batuan metamorf
Jenis
Batuan
|
Ciri-ciri
|
Contoh
batuan
|
a)
Batuan Beku Dalam
|
§
terbentuk jauh di dalam kulit bumi dan hanya terdiri dari kristal saja,
karena proses pendinginnnya berjalan sangat lambat.
§
Umumnya berbutir lebih kasar dan jarang menunjukkan adanya
lubang-lubang gas.
|
|
b)
Batuan Beku
Korok(Gang)
|
|
|
c)
Batuan Beku Luar
|
|
|
2) Berdasarkan Mineral Penyusunnya
a)
Batuan Beku Mineral Ringan
|
tersusun
oleh mineral-mineral ringan biasanya berwarna terang, mudah pecah, dan banyak
mengandung silikat sehingga termasuk batuan yang bersifat asam
|
b)
Batuan Beku Mineral Berat
|
tersusun
atas mineral-mineral berat biasanya berwarna gelap, sulit pecah dan kandungan
silikatnya sedikit sehingga termasuk batuan yang bersifat basa.
|
b. Batuan Sedimen
1) Berdasarkan tempat terbentuknya
Berdasarkan tempat terbentuknya(lingkungan pengendapan), batuan sedimen terdiri dari
No
|
Jenis
Batuan Sedimen
|
Tempat
proses pengendapan
|
a
|
Glasial
|
di daerah es atau gletser
|
b
|
Fluvial
|
di Sungai
|
c
|
Limnis/lakustre
|
di Danau, Rawa atau Waduk
|
d
|
Marine
|
di Laut
|
e
|
Teristris
|
di Darat
|
2)
Berdasarkan tenaga yang Mengendapkan
No
|
Jenis Batuan Sedimen
|
Tenaga pengendapnya oleh
|
a
|
Glasial
|
Gletser
|
b
|
Aeolis
|
Angin
|
c
|
Akuatis
|
Air
|
3) Berdasarkan proses pengendapannya
No
|
Jenis Batuan Sedimen
|
Penjelasan
|
Contoh
|
a
|
Batuan
Sedimen Klastika
|
batuan
sedimen yang susunan kimianya
sama dengan batuan asalnya
|
|
b
|
Batuan
Sedimen Kimiawi
|
batuan
sedimen yang diendapkan secara kimiawi dan proses pengendapannya terjadi perubahan susunan kimianya
|
|
c
|
Batuan
Sedimen Organik
|
batuan
sedimen yang diendapkan melalui kegiatan
organik
|
|
c. Batuan Metamorf
Batuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan baik secara fisik maupun secara kimia sehingga menjadi berbeda dari batuan induknya. Proses perubahan batuan metamorf dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain suhu yang tinggi, tekanan yang kuat dan waktu yan lama.
Batuan metamorf terdiri dari tiga jenis, yaitu sebagai berikut :
No
|
Nama batuan
|
Keterangan
|
Contoh batuan
|
1)
|
Batuan
Metamorf Kontak
|
batuan
terbentuk akibat pengaruh suhu yang tinggi
|
|
2)
|
Batuan
Metamorf Dinamo
|
batuan
yang berubah karena pengaruh tekanan
yang sangat tinggi, dalam waktu yang sangat lama. Batuan ini banyak
ditemukan pada daerah- daerah patahan dan lipatan yang tersebar di
seluruh dunia.
|
|
3)
|
Batuan
Metamorf Pneumatolitis
|
batuan
yang berubah karena pengaruh gas-gas
dari magma.
|
|
.
3. Bentuk muka bumi sebagai akibat proses vulkanisme dan diatropisme.
Tenaga yang berasal dari dalam bumi disebut tenaga endogen.
Tenaga
yang berasal dari luar bumi disebut tenaga
eksogen. Tenaga eksogen bersifat
merusak bentuk bentuk permukaan bumi yang dibangun atas tenaga endogen.
Tenaga
endogen meliputi tektonisme, vulkanisme
dan seisme,
tenaga eksogen meliputi pengikisan dan pengendapan.
Tenaga eksogen antara lain meliputi pelapukan (weathering) dan erosi (pengikisan).
Tenaga eksogen antara lain meliputi pelapukan (weathering) dan erosi (pengikisan).
Gejalavulkanisme.
Vulkanisme yaitu peristiwa yang sehubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi.
Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair, liat serta sangat panas yang berada dalam perut bumi. Aktifitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya sehingga dapat terjadi retakan-retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi.Magma dapat berbentuk gas padat dan cair.
Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup ke lithosfer (kulit bumi).
Vulkanisme yaitu peristiwa yang sehubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi.
Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair, liat serta sangat panas yang berada dalam perut bumi. Aktifitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya sehingga dapat terjadi retakan-retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi.Magma dapat berbentuk gas padat dan cair.
Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup ke lithosfer (kulit bumi).
Apabila penyusupan magma hanya sebatas kulit
bumi bagian dalam dinamakan intrusi
magma. Sedangkan penyusupan magma sampai keluar ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma.
1.1.Intrusi magma
intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batu-batuan, tetapi tidak mencapai permukaan bumi.
intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batu-batuan, tetapi tidak mencapai permukaan bumi.
Intrusi
magma dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:
a) Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup diantara dua lapisan batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan batuan tersebut.
b) Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.
c) Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela sela lipatan (korok).
d) Diaterma adalah lubang (pipa) diantara dapur magma dan kepundan gunung berapi bentuknya seperti silinder memanjang.
1.2.Ekstrusi magmaa) Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup diantara dua lapisan batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan batuan tersebut.
b) Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.
c) Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela sela lipatan (korok).
d) Diaterma adalah lubang (pipa) diantara dapur magma dan kepundan gunung berapi bentuknya seperti silinder memanjang.
Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar Permukaan bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi bila tekanan Gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit bumi .
Ekstrusi magma dapat di bedakan Menjadi:
a.Erupsi sentral
Gerakan magma yang menghasilkan bentuk gunung api
* Gunung api strato
Gunung api yang terjadi karena erupsi eksplosif (letusan) dan (efusif) leleran secara bergantian. Berbentuk kerucut dengan lereng yang berlapis- lapis. Hamper semua gunung api di Indonesia merupakan gunung api strato
* Gunung api perisai/ tameng
Gunung api yang terjadi karena erupsi efusif. Encer dan mengalir ke segala arah serta membentuk lereng yang landai
* Gunung api maar
Gunung api dengan dapur magma yang kecil dan dangkal. Puncak gunung tidak terlalu tinggi, hanya sekali meletus dan ditandai dengan adanya kaldera atau danau kawah.
b. Erupsi linier
Erupsi yang terjadi pada lubang yang berbentuk celah memanjang
c. Erupsi areal
Erupsi yang terjadi melalui lubang yang besar karena dapur magma letaknya dekat sekali dengan dapur magma
Perhatikan gambar berikut ini!
bagian-bagian Gunung berapi:
1.Batholit:-dapur magma
2.sill
3.kepundan
4.intrusi: -yaitu magma tidak dapat mencapai
permukaan.
5.esktrusi:-yaitu magma sampai ke permukaan.
6.kawah
7.dietreme
8.lakolit
jenis-jenis letusan:
eksplosif(berupa letusan)
efflusif (lelehan magma)
Berdasarkan tipe letusan gunung berapi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
bagian-bagian Gunung berapi:
1.Batholit:-dapur magma
2.sill
3.kepundan
4.intrusi: -yaitu magma tidak dapat mencapai
permukaan.
5.esktrusi:-yaitu magma sampai ke permukaan.
6.kawah
7.dietreme
8.lakolit
jenis-jenis letusan:
eksplosif(berupa letusan)
efflusif (lelehan magma)
Berdasarkan tipe letusan gunung berapi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
a.Gunungapi strato atau kerucut.
Kebanyakan gunung berapi di dunia merupakan gunung api kerucut. Letusan pada gunung api.Oleh karena itu, gunung api ini disebut gunung api strato. Sebagian besar gunung berapi di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku termasuk gunung api kerucut.
a) Gunungapi strato atau kerucut.
Kebanyakan gunung berapi di dunia merupakan gunung berapi kerucut. Letusan pada gunung api kerucut termasuk letusan kecil.letusan dapat berupa lelehan batuan yang panas dan cair. Seringnya terjadi lelehan menyebabkan lereng gunugn berlapis lapis.Oleh karena itu, gunung api ini disebut gunung api strato.
Sebagian besar gunung berapi di sumatera, jawa, bali, Nusa Tenggara dan Maluku termasuk gunung api kerucut.
Kebanyakan gunung berapi di dunia merupakan gunung api kerucut. Letusan pada gunung api.Oleh karena itu, gunung api ini disebut gunung api strato. Sebagian besar gunung berapi di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku termasuk gunung api kerucut.
a) Gunungapi strato atau kerucut.
Kebanyakan gunung berapi di dunia merupakan gunung berapi kerucut. Letusan pada gunung api kerucut termasuk letusan kecil.letusan dapat berupa lelehan batuan yang panas dan cair. Seringnya terjadi lelehan menyebabkan lereng gunugn berlapis lapis.Oleh karena itu, gunung api ini disebut gunung api strato.
Sebagian besar gunung berapi di sumatera, jawa, bali, Nusa Tenggara dan Maluku termasuk gunung api kerucut.
b.Gunung api maar.
Gunung api maar memiliki corong. Contohnya Gunung Lamongan jawa Timur dengan kawahnya Klakah.
Gunung api maar memiliki corong. Contohnya Gunung Lamongan jawa Timur dengan kawahnya Klakah.
b) Gunung api maar.
Bentuk gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar tidak banyak. Gunung berapi ini terbentuk karena ada letusan besar yang membentuk lubang besar pada puncak yang di sebut kawah. Gunung api maar memiliki corong. Contohnya Gunung Lamongan jawa Timur dengan kawahnya Klakah.
c.Gunung api perisai
c) Gunung api perisai
Di Indonesia tidak ada gunung yang berbentuk perisai. Gunung api perisai contohnya Maona Loa Hawaii, Amerika Serikat. Gunung api perisai terjadi karena magma cair keluar dengan tekanan rendah hampir tanpa letusan. Lereng gunung yang terbantuk menjadi sangat landai.
Bentuk gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar tidak banyak. Gunung berapi ini terbentuk karena ada letusan besar yang membentuk lubang besar pada puncak yang di sebut kawah. Gunung api maar memiliki corong. Contohnya Gunung Lamongan jawa Timur dengan kawahnya Klakah.
c.Gunung api perisai
c) Gunung api perisai
Di Indonesia tidak ada gunung yang berbentuk perisai. Gunung api perisai contohnya Maona Loa Hawaii, Amerika Serikat. Gunung api perisai terjadi karena magma cair keluar dengan tekanan rendah hampir tanpa letusan. Lereng gunung yang terbantuk menjadi sangat landai.
api perisai contohnya Maona Loa Hawaii, Amerika Serikat..
Tipe Gunung Berapi
Jenis Gunung Berapi Berdasarkan Tekanan Bawah Gas, Derajat Kekentalan, dan Kedalaman Dapur Magma
1. Tipe Hawaii
Karakteristik:
a. Lava cair dan berair.
b. Magma alkalin mengalir diam-diam ke dalam lava di kawah.
c. Magma dangkal ruang dan tekanan gas rendah.
d. Jenis ini menghasilkan sebuah gunung berapi perisai.
Karakteristik:
a. Lava cair dan berair.
b. Magma alkalin mengalir diam-diam ke dalam lava di kawah.
c. Magma dangkal ruang dan tekanan gas rendah.
d. Jenis ini menghasilkan sebuah gunung berapi perisai.
2. Tipe Stromboli
Karakteristik:
a. Apakah lava alkali dan cair.
b. Lava ini mencapai permukaan kadang-kadang dengan letusan pendek yang melemparkan debu, lapili, bom vulkanik juga diproduksi dalam bentuk semi-padat.
c. Jenis letusan ini mirip dengan jenis Hawaii.
d. Tekanan gas (karena dapur magma dangkal).
e. Terus menerus letusan dan tidak kuat
Karakteristik:
a. Apakah lava alkali dan cair.
b. Lava ini mencapai permukaan kadang-kadang dengan letusan pendek yang melemparkan debu, lapili, bom vulkanik juga diproduksi dalam bentuk semi-padat.
c. Jenis letusan ini mirip dengan jenis Hawaii.
d. Tekanan gas (karena dapur magma dangkal).
e. Terus menerus letusan dan tidak kuat
3. Tipe Volcano
Karakteristik:
a. Cairan magma, tanah liat, dan kental.
b. Ada tipe gunung berapi yang lemah dan sebuah gunung berapi yang kuat.
c. Ketika meletus melempar bahan padat, debu, gas, dan aliran lava.
d. Tekanan gas (karena letak dapur magma dangkal).
Karakteristik:
a. Cairan magma, tanah liat, dan kental.
b. Ada tipe gunung berapi yang lemah dan sebuah gunung berapi yang kuat.
c. Ketika meletus melempar bahan padat, debu, gas, dan aliran lava.
d. Tekanan gas (karena letak dapur magma dangkal).
4. Tipe Merapi
Karakteristik:
a. Cairan magma, tanah liat, dan kental.
b. Agak rendah tekanan gas.
c. Longsoran lava panas dari letusan efusif pembentukan berawan (lava) dari lava Kuba.
d. Bahan langsung dari magma lava.
Karakteristik:
a. Cairan magma, tanah liat, dan kental.
b. Agak rendah tekanan gas.
c. Longsoran lava panas dari letusan efusif pembentukan berawan (lava) dari lava Kuba.
d. Bahan langsung dari magma lava.
5. Tipe Pelee
Karakteristik:
a. Lava tebal dan mengeras pada leher kawah sehingga menghambat lalu lintas dan gas uap.
b. Piroklastik mengalir arah horisontal karena putus sekolah dari lava bawah ini.
c. Tekanan gas cukup besar sehingga letusan eksplosif.
Karakteristik:
a. Lava tebal dan mengeras pada leher kawah sehingga menghambat lalu lintas dan gas uap.
b. Piroklastik mengalir arah horisontal karena putus sekolah dari lava bawah ini.
c. Tekanan gas cukup besar sehingga letusan eksplosif.
6. Tipe Saint Vincent
Karakteristik:
a. Molten lava dan tanah liat.
b. Jenis ini menghasilkan awan yang tersebar di segala arah karena eksplusif letusan.
c. Selama awan panas letusan terakhir akan dilemparkan kembali ke kawah.
d. Tipe ini terjadi di danau kawah gunung berapi yang memiliki.
Karakteristik:
a. Molten lava dan tanah liat.
b. Jenis ini menghasilkan awan yang tersebar di segala arah karena eksplusif letusan.
c. Selama awan panas letusan terakhir akan dilemparkan kembali ke kawah.
d. Tipe ini terjadi di danau kawah gunung berapi yang memiliki.
7.Tipe Plinian Perret
Karakteristik:
a. Agak kental lava.
b. Gas tekanan medium.
c. Di kawah terdapat sebuah danau kawah.
d. Letusan menghancurkan sebagian puncak gunung berapi, dibentuk oleh awan abu, tebal dan gelap yang melonjak.
e. Materi longgar (bom, lapili, awan pijar) mengarah ke suatu tempat tertentu.
Karakteristik:
a. Agak kental lava.
b. Gas tekanan medium.
c. Di kawah terdapat sebuah danau kawah.
d. Letusan menghancurkan sebagian puncak gunung berapi, dibentuk oleh awan abu, tebal dan gelap yang melonjak.
e. Materi longgar (bom, lapili, awan pijar) mengarah ke suatu tempat tertentu.
8.Tipe Solfatar
Biasanya hanya karena gas vulkanik mengeluarkan jenis memasuki jenjeng hampir tidak aktif.
Biasanya hanya karena gas vulkanik mengeluarkan jenis memasuki jenjeng hampir tidak aktif.
9. Jenis Islandia
Sebuah lava basa sangat encer yang keluar dari gunung berapi di sepanjang celah.
Sebuah lava basa sangat encer yang keluar dari gunung berapi di sepanjang celah.
Pada umumnya bentuk gunung berapi di Indonesia adalah strato
(kerucut).
Material yang dikeluarkan oleh gunung api tersebut, antara lain:
1)Eflata (material padat) berupa lapili, kerikil, pasir dan debu.
2)Lava dan lahar, berupa material cair.
3)Eksalasi (gas) berupa nitrogen belerang dan gas asam.
1)Eflata (material padat) berupa lapili, kerikil, pasir dan debu.
2)Lava dan lahar, berupa material cair.
3)Eksalasi (gas) berupa nitrogen belerang dan gas asam.
Ciri ciri gunung api yang akan meletus,
antara lain:
1.Suhu di sekitar gunung naik.
2.Mata air mejadi kering
3.Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang kadang disertai getaran (gempa)
4.Tumbuhan di sekitar gunung layu, dan
5.Binatang di sekitar gunung bermigrasi.
1.Suhu di sekitar gunung naik.
2.Mata air mejadi kering
3.Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang kadang disertai getaran (gempa)
4.Tumbuhan di sekitar gunung layu, dan
5.Binatang di sekitar gunung bermigrasi.
Gejala post vulkanik
Gunung api yang sudah kurang aktif, memiliki tanda-tanda yang disebut gejala post vulkanik, atau pasca vulkanik atau setelah aktivitas vulkanik dengan gejala-gejala sebagai berikut.
a. Sumber gas asam arang (CO2 dan CO) yang disebut mofet. Gas ini berbahaya sebab dapat menyebabkan mati lemas bagi orang yang menghirupnya. Contoh: Kawah Timbang dan Nila di Dieng (Jawa Tengah), Tangkuban Perahu dan Papandayan (Jawa Barat).
Gunung api yang sudah kurang aktif, memiliki tanda-tanda yang disebut gejala post vulkanik, atau pasca vulkanik atau setelah aktivitas vulkanik dengan gejala-gejala sebagai berikut.
a. Sumber gas asam arang (CO2 dan CO) yang disebut mofet. Gas ini berbahaya sebab dapat menyebabkan mati lemas bagi orang yang menghirupnya. Contoh: Kawah Timbang dan Nila di Dieng (Jawa Tengah), Tangkuban Perahu dan Papandayan (Jawa Barat).
b. Sumber gas belerang , disebut solfatara.
Contoh : Tangkuban Parahu (Jawa Barat), Dieng (Jawa Tengah) dan Rinjani (NTB).
c.
Sumber gas uap air, disebut fumarol.
Contoh : Dieng (Jawa Tengah) dan Kamojang (Jawa Barat).
d. Sumber air panas ( makdani ). Sumber
air panas yang mengandung zat belerang, dapat digunakan untuk menyembuhkan
beberapa jenis penyakit kulit.
e.
Sumber air mineral. Sumber air mineral ini berasal dari air tanah yang meresap
bercampur dengan larutan mineral tertentu seperti: belerang, atau mineral lain.
Contoh sumber air mineral terdapat di: Ciater dan Maribaya (Jawa Barat), dan
Minahasa (Sulawesi Utara).
f. Geyser. Pancaran air panas yang berlangsung secara
periodik disebut geyser. Geyser yang terkenal terdapat di Yellow Stone
National Park, California (USA), pancaran airnya bisa mencapai ketinggian
40 meter. Pancaran air semacam ini juga terdapat di Cisolok, Sukabumi, Jawa
Barat
Danau vulkanik
Setelah gunung merapi meletus atas kepundannya yang kedap air dapat menampung air dan membetuk danau. Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk akibat letusan gunung yang kuat sehingga menghancurkan bagian puncaknya, kemudian membentuk sebuah cekungan besar, cekungan menampung air dan membentuk danau.
Contoh danau vulkanik, antara lain: danau di pucak gunung lokondi Sulawesi Utara dan Danau Kalimutu di Flores.
Manfaat dan kerugian vulkanisme:
1.Objek wisata berupa kawah (Kawah gunung Bromo ), sumber air panas yang memancar (Yellowstone di Amerika Serikat, dan Pelabuhan Ratu di Cisolok), sumber air mineral (Maribaya di Jawa Barat dan Baturaden di Jawa Tengah)
2.Sumber energi panas bumi misalnya di kamojang, Jawa Barat.
3.Tanah subur yang akan diperoleh setelah beberapa tahun kemudian.
Setelah gunung merapi meletus atas kepundannya yang kedap air dapat menampung air dan membetuk danau. Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk akibat letusan gunung yang kuat sehingga menghancurkan bagian puncaknya, kemudian membentuk sebuah cekungan besar, cekungan menampung air dan membentuk danau.
Contoh danau vulkanik, antara lain: danau di pucak gunung lokondi Sulawesi Utara dan Danau Kalimutu di Flores.
Manfaat dan kerugian vulkanisme:
1.Objek wisata berupa kawah (Kawah gunung Bromo ), sumber air panas yang memancar (Yellowstone di Amerika Serikat, dan Pelabuhan Ratu di Cisolok), sumber air mineral (Maribaya di Jawa Barat dan Baturaden di Jawa Tengah)
2.Sumber energi panas bumi misalnya di kamojang, Jawa Barat.
3.Tanah subur yang akan diperoleh setelah beberapa tahun kemudian.
Kerugian
yang kita alami terutama adalah berupa jiwa dan harta benda, karena:
1.Gempa Bumi
yang dapat ditimbulkanya dapat merusak bangunan.
2.Kebakaran
hutan akibat aliran lava pijar.
3.Tebaran abu yang sangat tebal dan meluas dapat merusak kesehatan dan mengotori sarana yang ada.
2.Bentuk muka bumi akibat diatropisme
Diatropisme adalah proses pembentukan kembali kulit bumi pembentukan gunung-gunung, lembah-lembah, lipatan lipatan dan retakan retakan. Proses pembentukan lembah kulit bumi tersebut karena adanya tenaga tektonik.
1.Gempa Bumi
yang dapat ditimbulkanya dapat merusak bangunan.
2.Kebakaran
hutan akibat aliran lava pijar.
3.Tebaran abu yang sangat tebal dan meluas dapat merusak kesehatan dan mengotori sarana yang ada.
2.Bentuk muka bumi akibat diatropisme
Diatropisme adalah proses pembentukan kembali kulit bumi pembentukan gunung-gunung, lembah-lembah, lipatan lipatan dan retakan retakan. Proses pembentukan lembah kulit bumi tersebut karena adanya tenaga tektonik.
Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari kulit bumi
yang menyebabkan perubahan lapisan permukaan bumi, baik mendatar maupun
vertikal.
Tenaga tektonik adalah tenaga yang berasal
dari dalam bumi yang menyebabkan gerak naik dan turun lapisan kulit bumi.
Gerak
itu meliputi gerak orogenetik dan gerak epirogenetik. (orogenesa dan epiro
genesa).
Gerak orogenetik adalah gerak yang dapat menimbulkan lipatan patahan retakan disebabkan karena gerakan dalam bumi yang besar dan meliputi daerah yang sempit serta berlangsung dalam waktu yang singkat.
Gerak orogenetik adalah gerak yang dapat menimbulkan lipatan patahan retakan disebabkan karena gerakan dalam bumi yang besar dan meliputi daerah yang sempit serta berlangsung dalam waktu yang singkat.
a.Lipatan, yaitu gerakan
pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar dan berlangsung dalam waktu yang
lama sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi berkerut atau melipat, kerutan
atau lipatan bumi ini yang nantinya menjadi pegunungan.
Punggung lipatan dinamakan antliklinal,
daerah lembah (sinklinal) yang sangat luas dinamakan geosinklinal,
ada beberapa lipatan, yaitu lipatan tegak miring, rebah, menggantung,
isoklin dan kelopak.
Perhatikan gambar:
Lipatan, terjadi akibat tenaga endogen yang mendatar dan bersifat liat (plastis) sehingga permukaan bumi mengalami pengerutan. Bagian yang terlipat ke atas dinamakan punggung lipatan (anticlinal), sedangkan yang melipat ke bawah dinamakan lembah lipatan (sinklinal). Jenis-jenis lipatan sebagai berikut :
Perhatikan gambar:
Lipatan, terjadi akibat tenaga endogen yang mendatar dan bersifat liat (plastis) sehingga permukaan bumi mengalami pengerutan. Bagian yang terlipat ke atas dinamakan punggung lipatan (anticlinal), sedangkan yang melipat ke bawah dinamakan lembah lipatan (sinklinal). Jenis-jenis lipatan sebagai berikut :
- Lipatan tegak (symmetrical folds) terjadi karena pengaruh tenaga horizontal sama atau tenaga radial sama dengan tenaga tangensial.
- Liputan miring (asymmetrical folds), terjadi karena arah tenaga horizontal tidak sama.
- Lipatan menutup (recumbent folds), terjadi karena tenaga tangensial saja yang bekerja.
- Lipatan rebah (overturned folds), terjadi karena arah tenaga horizontal dari satu arah.
- Sesar sungkup (overthrust), terjadi karena ada pergerakan pada panjang kerak bumi.
Pehatikan
gambar!
a. lipatan tegak d. lipatan menggantung
b. lipatan miring e. lipatan isoklin
c. lipatan rebah f. lipatan kelopak
a. lipatan tegak d. lipatan menggantung
b. lipatan miring e. lipatan isoklin
c. lipatan rebah f. lipatan kelopak
Patahan yaitu gerakan pada lapisan bumi yang
sangat besar dan berlangsung yang dalam waktu yang sangat cepat, sehingga
menyebabkan lapisan kulit bumi retak atau patah.
Bagian muka bumi yang mengalami patahan
seperti graben dan horst.
Horst adalah tanah naik, terjadi bila terjadi pengangkatan.
Graben adalah tanah turun, terjadi bila blok batuan mengalami
penurunan.
Patahan,
terjadi akibat tenaga endogen yang relative cepat , baik secara vertical
maupun secara horizontal. Jenis-jenis patahan sebagai berikut :
- Tanah naik
(horst), yaitu dataran yang terletak lebih tinggi dari daerah sekelilingnya, akibat dataran di sekelilingnya patah. Horst terjadi akibat gerakan tektogenesa horizontal memusat, yaitu tekanan dari dua arah atau lebih yang menimbulkan kerak bumi terdorong naik. - Tanah turun
(graben/slenk), yaitu kenampakkan dataran yang letaknya lebih rendah dari daerah di sekelilingnya, akibat dataran di sekelilingnya patah. Graben terjadi karena tarikan dari dua arah yang mengakibatkan kerak bumi turun. - Sesar, yaitu patahan yang diakibatkan oleh gerak horizontal yang tidak frontal dan hanya sebagian saja yang
bergeser. Sesar ini dibagi menjadi dua, yaitu dekstral dan sinistral.
Dekstral, yaitu jika kita berdiri di depan potongan sesar di depan kita bergeser kekanan. Sinistral, yaitu jika kita berdiri di depan potongan sesar di depan kita bergeser ke kiri. - Blok mountain, yaitu kumpulan pegunungan yang terdiri atas beberapa patahan, blok mountain terjadi akibat tenaga endogen yang berbentuk retakan-retakan di suatu daerah, ada yang naik ada yang turun da nada pula yang berbentuk miring sehingga terbentuk komplek pegunungan patahan yang terdiri atas balok-balok lithosfera.
b.Gerak epirogenetic yaitu gerak yang dapat
menimbulkan permukaan bumi seolah turun atau naik, disebabkan karena gerakan di
bumi yang lambat dan meliputi daerah yang luas gerak epirogenetik di bedakan
menjadi dua, yaitu gerak epiro genetic positif dan gerak epiro genetic negatif.
1.Gerak epirogenetic positif adalah gerakan permukaan bumi turun dan seolah olah permukaan air laut naik. Contoh, turunya pulau-pulau di kawasan Indonesia timur (Kepulauan Maluku dan kepulauan Benda.
2.Gerak epirogenetic negatif adalah gerakan permukaan bumi seolah-olah permukaan bumi naik dan seolah olah permukaan air turun. Contoh, naiknya dataran tinggi Colorado. Supaya lebih jelas, lihatlah gambar di bawah ini.
Gempa Bumi
Berdasarkan Penyebab
Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu
pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan
dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempa bumi ini banyak
menimbulkan kerusakan atau bencana alam di Bumi, getaran gempa Bumi yang kuat
mampu menjalar keseluruh bagian Bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh
pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan
dilepaskan dengan tiba-tiba.
Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh
ke Bumi, jenis gempa Bumi ini jarang terjadi
Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah
pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari
manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke
permukaan bumi.
- Gempa bumi vulkanik (gunung api)
Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi
sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan
menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi.
Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
Berdasarkan Kedalaman
- Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari
300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu
berbahaya.
- Gempa bumi menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara
60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya
menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.
- Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang
dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan
yang besar.
Berdasarkan Gelombang/Getaran Gempa
- Gelombang Primer
Gelombang primer (gelombang lungitudinal) adalah gelombang atau getaran
yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7-14 km/detik. Getaran ini
berasal dari hiposentrum.
- Gelombang Sekunder
Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran
yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah
berkurang,yakni 4-7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui
lapisan cair.
c. Berdasarkan bentuk episentrumnya
Ø gempa linier yaitu gempa yang episentrumnya berbentuk garis
(linier). Pada umumnya gempa tektonik merupakan jenis gempa linier.
Ø gempa sentral yaitu episentrum gempanya berupa titik. Gempa
vulkanik dan gempa runtuhan termasuk episentrum titik.
d. Berdasarkan letak hiposentrumnya
Ø gempa dalam, jika letak hiposentrumnya antara 300 - 700 km
Ø gempa intermidier, jika letak hiposentrumnya 100 - 300 km
Ø gempa dangkal, jika letak hiposentrumnya kurang dari 100 km
Penyebab terjadinya gempa Bumi
Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan
oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan
itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut
tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi
akan terjadi.
Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut.
Gempa Bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan
kompresional dan translasional. Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala
akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa Bumi (jarang namun) juga
terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau
akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik
tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan
bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa Bumi yang
disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi
Akibat Gempa Bumi
- Bangunan roboh
- Kebakaran
- Jatuhnya korban jiwa
- Permukaan tanah menjadi merekat dan jalan menjadi putus
- Tanah longsor akibat guncangan
- Banjir akibat rusaknya tanggul
- Gempa di dasar laut yang menyebabkan tsunami
c. Berdasarkan bentuk episentrumnya
Ø gempa linier yaitu gempa yang episentrumnya berbentuk garis
(linier). Pada umumnya gempa tektonik merupakan jenis gempa linier.
Ø gempa sentral yaitu episentrum gempanya berupa titik. Gempa
vulkanik dan gempa runtuhan termasuk episentrum titik.
d. Berdasarkan letak hiposentrumnya
Ø gempa dalam, jika letak hiposentrumnya antara 300 - 700 km
Ø gempa intermidier, jika letak hiposentrumnya 100 - 300 km
Ø gempa dangkal, jika letak hiposentrumnya kurang dari 100 km
iii.
Dengan menggunakan tiga tempat yang mencatat episentrum.
Untuk mengetahui jarak episentrum suatu gempa dapat menggunakan
rumus Laska:
A = ( S
- P ) - 1 menit x 1000 km
A = jarak episentrum dari stasiun pencatat gempa
S = waktu yang menunjukkan pukul berapa gelombang sekunder
tercatat di stasiun
P = waktu yang menunjukkan berapa gelombang primer tercatat di
stasiun
1 menit (ketetapan)
1000 km (ketetapan)
Istilah-istilah dalam Gempa bumi :
1.Seismologi
ilmu yang mempelajari gempa bumi
2.Seismograf
alat pencatat gempa
3.Seismogram
hasil gambaran seimograf yang berupa garis-garis patah
4.Hiposentrum
pusat gempa di dalam bumi
5.Episentrum
tempat di permukaan bumi/permukaan laut yang tepat di atas
hiposentrum. Pusat gempa di permukaan bumi
6.Homoseista
garis khayal pada permukaan bumi yang mencatat gelombang gempa
primer pada waktu yang sama
7.Pleistoseista
garis khayal yang membatasi sekitar episentrum yang mengalami
kerusakan terhebat akibat gempa
8.Isoseista
garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai
kerusakan fisik yang sama
9.Mikroseista
gempa yang terjadi sangat halus/lemah dan dapat diketahui hanya
dengan menggunakan alat gempa
10.Makroseista
gempa yang terjadi sangat besar kekuatannya, sehingga tanpa
menggunakan alat mengetahui jika terjadi gempa
PELAPUKAN
Pengertian Pelapukan
Pelapukan
adalah proses pegrusakan atau penghancuran kulit bumi oleh tenaga eksogen. Atau dapat juga diartikan, pelapukan merupakan proses-proses alami yang menghancurkan batuan.
Jenis Pelapukan
Menurut proses terjadinya pelapukan dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:
- Pelapukan Biologi atau Organik merupakan pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup.
Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang, tumbuhan dan manusia.
1. Binatang yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga.
2. Pengaruh yang disebabkan oleh tumbuhan ini dapat bersifat mekanik atau kimiawi.
* Pengaruh sifat mekanik yaitu berkembangnya akar tumbuh-tumbuhan di dalam tanah yang dapat merusak tanah disekitarnya.
* Pengaruh zat kimiawi yaitu berupa zat asam yang dikeluarkan oleh akar- akar serat makanan menghisap garam makanan dapat merusak batuan.
3. Manusia juga berperan dalam pelapukan melalui aktifitas penebangan pohon, pembangunan maupun penambangan.
- Pelapukan Fisika atau Mekanik merupakan pelapukan yang disebabkan oleh proses fisika .
Pada proses ini batuan akan mengalami perubahan fisik baik bentuk maupun ukurannya.
Pelapukan ini di sebut juga pelapukan mekanik sebab prosesnya berlangsung secara mekanik.
Penyebab terjadinya pelapukan mekanik yaitu:
1. Adanya perbedaan temperatur yang tinggi.
Pelapukan ini terutama terjadi di daerah yang beriklim kontinental atau beriklim gurun. Pada siang hari bersuhu panas maka batuan menjadi mengembang, pada malam hari saat udara menjadi dingin, batuan mengerut, hal ini dapat mengakibatkan batuan pecah atau retak-retak.
Pengertian Pelapukan
Pelapukan
adalah proses pegrusakan atau penghancuran kulit bumi oleh tenaga eksogen. Atau dapat juga diartikan, pelapukan merupakan proses-proses alami yang menghancurkan batuan.
Jenis Pelapukan
Menurut proses terjadinya pelapukan dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:
- Pelapukan Biologi atau Organik merupakan pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup.
Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang, tumbuhan dan manusia.
1. Binatang yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga.
2. Pengaruh yang disebabkan oleh tumbuhan ini dapat bersifat mekanik atau kimiawi.
* Pengaruh sifat mekanik yaitu berkembangnya akar tumbuh-tumbuhan di dalam tanah yang dapat merusak tanah disekitarnya.
* Pengaruh zat kimiawi yaitu berupa zat asam yang dikeluarkan oleh akar- akar serat makanan menghisap garam makanan dapat merusak batuan.
3. Manusia juga berperan dalam pelapukan melalui aktifitas penebangan pohon, pembangunan maupun penambangan.
- Pelapukan Fisika atau Mekanik merupakan pelapukan yang disebabkan oleh proses fisika .
Pada proses ini batuan akan mengalami perubahan fisik baik bentuk maupun ukurannya.
Pelapukan ini di sebut juga pelapukan mekanik sebab prosesnya berlangsung secara mekanik.
Penyebab terjadinya pelapukan mekanik yaitu:
1. Adanya perbedaan temperatur yang tinggi.
Pelapukan ini terutama terjadi di daerah yang beriklim kontinental atau beriklim gurun. Pada siang hari bersuhu panas maka batuan menjadi mengembang, pada malam hari saat udara menjadi dingin, batuan mengerut, hal ini dapat mengakibatkan batuan pecah atau retak-retak.
2. Adapun pembekuan air di dalam batuan.
Pelapukan ini terjadi di daerah yang beriklim sedang.
Jika air membeku maka volumenya akan mengembang dan menyebabkan tekanan, karena tekanan ini batu- batuan menjadi rusak atau pecah.
3. Berubahnya air garam menjadi kristal.
Pelapukan ini terjadi di daerah pantai. Jika air tanah mengandung garam, maka pada siang hari airnya menguap dan garam akan mengkristal, kristal garam ini yang merusak batuan.
- Pelapukan Kimiawi merupakan pelapukan yang menghancurkan masa batuan yang disertai perubahan struktur kimiawinya.
* Pelapukan kimiawi tampak jelas terjadi pada pegunungan kapur (Karst).
* Pelapukan ini berlangsung dengan batuan air dan suhu yang tinggi. Air yang banyak mengandung CO2 (Zat asam arang) dapat dengan mudah melarutkan batu kapur (CACO2). Peristiwa ini merupakan pelarutan dan dapat menimbulkan gejala karst.
* Di Indonesia pelapukan yang banyak terjadi adalah pelapukan kimiawi, hal ini karena di Indonesia banyak turun hujan. Air hujan inilah yang memudahkan terjadinya pelapukan kimiawi.
Erosi
A. Bentuk-Bentuk Erosi
1. Erosi Lembar
- Erosi lembar merupakan perpindahan permukaan tanah oleh air yang mengalir atau oleh angin dalam suatu lapisan atau lembar kurang lebih seragam dari suatu bidang lahan. Bentuk erosi ini lebih banyak terjadi di lahan-lahan berombak tanpa tanaman penutup. Erosi ini juga sering disebut erosi antaralur (inter-rill erosion), yang mencakup perpindahan lapisan suatu tanah dari suatu segmen lahan miring.
2. Erosi Alur
- Erosi alur tejadi karena air terkonsentrasi dan mengalir pada tempat-tempat tertentu di permukaan tanah sehingga perpindahan tanah lebih banyak terjadi di tempat tersebut. Erosi alur sering dijumpai pada tanah-tanah yang ditanami secara berbasris menurut lereng atau bekas menarik balok-balok kayu dengan kondisi tanah gembur.
3. Erosi Percikan
- Erosi percikan disebabkan oleh tumbukan air hujan terhadap permukaan tanah. Tumbukan butir-butir hujan itu akan menyebabkan pemecahan dan pemercikan tanah.
4. Erosi Permukaan
- Tebal limpasan di muka lahan tidak merata sehingga kemampuannya mengikis lapisan tanah juga berbeda-beda. Daya rusak limpasan ini terutama dipengaruhi oleh kecepatan aliran. Pada kecepatan rendah dan aliran tenang, limpasan tidak menbyebabkan erosi serius. Setelah mencapai nilai kecepatan tertentu liumpasan akan mengerosi parmukaan yakni jika kekuatan limpasan lebih besar daripada ketahanan tanah.
5. Erosi internal
- Erosi internal merupakan suatu bentuk erosi dimana partikel-partikel tanah primer terangkut ke lapisan lebih bawah melalui celah atau retakan atau pori-pori tanah sehingga lapisan pengendapannyamenjadi lapisan kedap air dan udara.
6. Erosi Trowongan
- Erosi trowongan merupakan bentuk erosi di mana tanah diangkut ke bagian bawah dan terbentuk suatu pipa atau trowongan yang memanjang dari lapisan permukaan ke lapisan bawah permukaan. Erosi ini biasanya terjadi pada daerah-daerah tertentu yang biasanya tidak cocok untuk pertanian.
7. Erosi Lapik
- Erosi lapik merupakan erosi yang terjadi di sekitar pepohonan atau batuan. Oleh karena di sekitar pangkal pohon atau batu itu tererosi oleh percikan butiran hujan, sedangkan tanah yang dekat akar pohon atau bnatu itu terlindungi dari percikan dan tidak tererosi.
8. Erosi Mercu
- Erosi mercu merupakan erosi yang terjadi pada tanah/batu yang hasil erosinya akan meninggalkan tongak-tonggak tanah dan merupakan bagian tanah resisten. Umumnya tanah-tanah kaya natrium.
9. Erosi Selokan
- Erosi selokan disebabkan oleh limpasan air dari lahan luas dimana tanah dan tanaman yang ada tidak mampu menyerap seluruh air hujan dan aliran air yang berlebihan serta memusatkan pada saerah sempit pada kecepatan cukup besar untuk membawa tanah dan menyebabkan erosi.
Tenaga penyebab erosi
Air laut juga bisa menyebabkan erosi.. Pengikisan batuan oleh
air laut itu disebut abrasi.
Angin bisa menyebabkan terkikisnya batuan.. Pengikisan batuan
oleh angin ini disebut korasi.
Gletser
adalah es yang mengalir secara lambat. Gletser ini juga bisa menjadi
pengikisan. Gletser dengan kemampuan mengikisnya (erosi glacial) dapat merubah palung sungai berbentuk V menjadi
berbentuk U
HASIL EROSI AIR LAUT ( ABRASI ) :
1.CLIP = PANTAI YG
CURAM
2.RELUNG = CEKUNGAN2 DIDINDIN TEBING / TEBING
PANTAI
Hasil erosi oleh ANGIN :
1.BATU JAMUR ( MUSHROOM
ROCK )
HASIL EROSI OLEH ANGING :
1.GUGUK PASIR/ SAND DUNE
Sedimentasi
Sedimentasi adalah peristiwa pengendapan material batuan yang telah diangkut oleh tenaga air atau angin tadi.
Sedimentasi adalah peristiwa pengendapan material batuan yang telah diangkut oleh tenaga air atau angin tadi.
Berdasar YENAGA PENGANGKUTNYA :
1.SEDIMEN AQUATIS = Diangkut oleh AIR
2.SEDIMEN AERIS = Diangkut
oleh ANGIN
3. SEDIMEN MARINE = Diangkut oleh AIR LAUT
4. SEDIMEN GLASIAL = Diangkut oleh GLETSER
Berdasar TEMPAT PENGENDAPANNYA :
Pengendapan yang terjadi di sungai disebut sedimen fluvial.
Di danau juga bisa terjadi endapan batuanProses pengendapan di danau ini
disebut sedimen limnis.
Hasil pengendapan di laut ini disebut sedimen marin.
Sedimentasi oleh air sungai menghasilkan bentukan
alam, yaitu delta, dataran banjir, meander, dan kipas aluvial.
a) Delta,
yaitu endapan yang terdapat di muara sungai dan biasanya berbentuk sagitiga .
b) Dataran banjir (flood plain), yaitu endapan yang terdapat di kanan kiri sungai
akibat adanya banjir .
c) Meander, yaitu
bentuk aliran sungai berkelok-kelok yang
terjadi akibat peristiwa kikisan pada satu sisi dan endapan di sisi lainya yang
berlangsung lama .
d) Kipas Aluvial, yaitu endapan berbentuk kipas segitiga yang muncul
karena aliran sungai dari hulu di pegunungan membawa endapan ke lembah di
hadapanya .
Sedimentasi oleh gelombang laut, antara lain menghasilkan bentuk pantai
berikut ini .
a) Tombolo, yaitu
tanggul pasir alami yang menghubungkan daratan pulau utama dengan pulau yang
berada di dekat pantai .
b) Nehrung, yaitu bukit pasir yang panjang dan terletak di
dekat pantai .
c) Beting, yaitu
onggokan pasir di pantai dan muara sungai yang tampak pada waktu pasang surut
dan di genangi air laut pada waktu pasang naik .
Sedimentasi oleh tenaga angin memunculkan penampakan alam sebagai
berikut.
a) Beach, yaitu
bentukan hasil pengendapan material batuan di sepanjang pantai . Beach
terbentuk di daerah pantai yang terlindungi seperti di teluk .
b) Sand dune / lidah pasir , yaitu bukit pasir rendah yang terbentuk karena
embusan angin yang membawa butir-butir
pasir .
c) Barchan,
yaitu sejenis bukit pasir berbentuk bulan sabit . Bagian runcing dari sabit
tersebut menghadap ke arah datangnya embusan
angin . Lereng Barchan melandai menghadap ke arah datangnya angin .
Mass Wasting
Mass Wasting atau
dalam bahasa
Indonesia adalah "pembuangan
massa", adalah sistem pengangkutan massa puing-puing batuan menuruni lereng akibat pengaruh langsung
tenaga gravitasi.
Ketika
gaya gravitasi yang bekerja pada lereng melebihi kekuatannya melawan,
kemiringan kegagalan (mass wasting) terjadi. Kekuatan material lereng dan kohesi jumlah gesekan internal antara bantuan bahan
menjaga stabilitas lereng dan dikenal secara kolektif sebagai
kekuatan geser lereng itu. Sudut yang curam pada kemiringan kohesi dapat
menjaga aktivitas ini tanpa kehilangan stabilitas dan juga dikenal sebagai
sudut atas istirahat. Ketika lereng memiliki sudut ini, kekuatan geser yang
sempurna dapat menahan gaya gravitasi yang bekerja di atasnya
Bentuk bentuk MASWATING :
1.Tanah longsor ( LANDSLIDE )
2.Tanah AMBLAS (
SUBSIDANCE )
3. Tanah NENDAT ( SLUMPING )
4. Tanah MENGALIR ( EART FLOW )
5. Lumpur MENGALIR ( MUD FLOW )
6. Rayapan Tanah ( SOIL CREEP )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar