Sumber Daya Alam
A.
Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber daya alam (nature resource) adalah
potensi alam yang dapat dikembangkan untuk proses produksi, sumber daya alam
merupakan unsur lingkungan hidup yang mendukung kehidupan manusia. Sumber daya
alam terbentuk karena kekuatan alamiah misalnya tanah, air, dan udara. Namun
potensi sumber daya alam tersebut tidak akan bermanfaat apabila tidak diolah
oleh manusia. Sumber daya alam berhubungan dengan ketersediaan barang-barang di
alam yang dapat dijadikan sebagai kebutuhan manusia. Sumber daya alam dapat dimanfaatkan
manusia untuk mempertahankan kehidupan dan peradabannya.
Sumber daya alam adalah semua kekayaan berupa
benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia. Pemanfaatan sumber daya alam ada yang
langsung dapat dimanfaatkan seperti air, udara, panas matahari, dan ada pula
yang harus diolah lebih dahulu. Untuk bahan makanan misalnya jagung, padi,
gandum, dan sayur-mayur harus diolah terlebih dahulu.
Jadi pengertian sumber daya alam ditentukan
berdasarkan kegunaannya bagi manusia. Contoh lahan yang subur dapat dijadikan
daerah pertanian potensial, sehingga sumber daya alam yang tinggi nilainya.
B.
Jenis-jenis Sumber Daya Alam
1.
Penggolongan Sumber Daya Alam
Berdasarkan bagian atau bentuk yang dapat
dimanfaatkan, sumber daya alam diklasifikasikan menjadi berikut ini.
a.
Sumber daya alam materi
Sumber daya alam materi adalah sumber daya
alam yang berupa benda mati, diambil dari alam secara langsung maupun melalui
proses penambangan, pengolahan, sehingga memiliki manfaat yang lebih untuk
kelangsungan kehidupan manusia.
Contoh
1)
Mineral magnetit, hematite, limonit, dan pasir kuarsa dapat dilebur
menjadi besi baja yang digunakan untuk membuat kerangka beton, bahan kendaraan,
alat rumah tangga, dan sebagainya.
2)
Air, sinar matahari, udara dapat langsung diperoleh dan dimanfaatkan
secara langsung tanpa proses pengolahan.
3)
Minyak bumi dapat diolah menjadi bahan bakar seperti bensin, solar,
avtur, bensol, paraffin, pertamax, oli, premium, dan sisanya dibuat aspal.
b.
Sumber daya alam hayati
Sumber daya alam hayati adalah sumber daya
alam yang berasal dari makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan. Sumber daya
alam hewan disebut sumber daya hewani dan sumber daya alam tumbuhan disebut
sumber daya alam hayati.
Contoh:
1)
Sumber daya alam hewani terdapat berbagai daging, telur, susu, dan keju,
serta ikan.
2)
Sumber daya alam nabati seperti padi, jagung, gandum, sayuran,
buah-buahan, umbi-umbian, dan sebagainya.
c. Sumber daya alam energi
Sumber daya alam energi adalah bila barang
yang dimanfaatkan manusia adalah energi yang terkandung dalam sumber daya alam
tersebut. Penggunaannya bisa langsung atau melalui proses pengolahan atau
industri.
Contoh:
1)
Air terjun dimanfaatkan langsung untuk tenaga listrik.
2)
Minyak bumi, gas alam, batu bara pemanfaatannya diproses lebih dahulu di
industri.
d.
Sumber daya alam ruang
Sumber daya alam ruang adalah ruang, tempat,
atau wilayah yang diperlukan manusia dalam hidupnya. Sumber daya alam ruang
sangat dipengaruhi oleh letak, topografi, atau relief.
e.
Sumber daya alam waktu
Sumber daya alam waktu adalah sumber daya
alam yang ketersediaannya terikat dengan waktu atau musim.
Contoh :
Air sulit didapat pada musim kemarau, banyak
tanaman pertanian mati kekeringan atau sebaliknya ketika musim penghujan
terjadi bahaya banjir.
Berdasarkan pembentukannya atau berdasarkan
kemungkinan pemulihannya, sumber daya alam diklasifikasi menjadi berikut ini.
a.
Sumber daya alam yang dapat diperbarui (renewable resource)
Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah
sumber daya alam dimana alam mampu mengadakan pertumbuhan baru dalam waktu
relatif cepat, sumber daya ala mini tidak dapat habis. Pembaharuannya terjadi
dengan dua jalan, yaitu sebagai berikut.
1)
Reproduksi, pembaharuan ini terjadi pada sumber daya alam hayati, karena
tumbuhan dan binatang dapat berkembang biak sehingga jumlahnya selalu
bertambah. Meskipun demikian, jika pengolahannya tidak tepat, sumber daya alam
hayati dapat punah.
2)
Siklus, pembaharuan dengan siklus terjadi pada sumber daya alam air dan
udara, keduanya terjadi dalam proses melingkat membentuk siklus. Dengan
demikian selalu terjadi pembaharuan.
b.
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui
Sumber daya alam ini jumlahnya statis karena
tidak ada penambahan atau pembentukannya sangat lambat bila dibandingkan dengan
umur manusia, pembentukan kembali membutuhkan waktu ratusan tahun bahkan jutaan
tahun. Sumber daya alam tidak dapat diperbarui kebanyakan didapat dari bahan
galian. Menurut cara terbentuknya bahan galian dibedakan menjadi berikut ini.
1)
Bahan galian magmatik, yaitu bahan galian yang terjadi dari magma dan
bertempat di dalam atau berhubungan dan dekat dengan magma.
2) Bahan galian pematit, yaitu bahan galian yang
terbentuk di dalam diatrema dan dalam bentukan instrusi (gang, apofisa).
3)
Bahan galian hasil pengendapan, yaitu bahan galian yang terkonsentrasi
karena pengendapan di dasar sungai atau genangan air melalui proses pelarutan
ataupun tidak.
4)
Bahan galian hasil pengayaan sekunder, yaitu bahan galian yang
terkonsentrasi karena proses pelarutan pada batuan hasil pengendapan.
5)
Bahan galian hasil metamorphose kontak, yaitu batuan sekitar magma yang
karena bersentuhan dengan magma berubah menjadi mineral ekonomik.
6)
Bahan galian hidrotermal, yaitu resapan magma cair yang membeku di
celah-celah struktur lapisan bumi atau pada lapisan yang bersuhu relatif
rendah.
Berdasarkan daya pakai konsumtifnya sumber
daya alam ini dibedakan menjadi berikut ini.
1)
Sumber daya alam yang tidak cepat habis
Tidak cepat habis karena nilai konsumtif
terhadap barang itu relatif kecil. Manusia hanya memanfaatkannya dalam jumlah
sedikit. Di samping itu sumber daya alam ini dapat dipakai berulang-ulang,
contoh: intan, batu permata, serta logam mulia.
2)
Sumber daya alam yang cepat habis
Sumber daya alam ini cepat habis karena nilai
konsumtif barang ini relatif tinggi. Manusia menggunakan dalam jumlah besar,
sehingga sumber daya alam ini cepat habis. Di samping itu, daur ulangnya sukar
dilakukan.
Berdasarkan daya pakai dan nilai ekonominya,
sumber daya alam diklasifikasikan menjadi berikut ini.
1)
Sumber daya alam ekonomis, yaitu sumber daya alam yang mempunyai nilai
ekonomis, sangat berharga, menghasilkan keuntungan, dan untuk mendapatkannya
memerlukan biaya yang cukup besar, misal emas, perak, timah, minyak bumi, dan
batu bara.
2)
Sumber daya alam non ekonomis, yaitu sumber daya alam yang mendapatkannya
dengan biaya yang relatif kecil misal air, udara, dan sinar matahari.
Berdasarkan kepentingan bagi negara, dalam
Undang-undang No. 11 Tahun 1976, sumber daya alam diklasifikasikan menjadi
berikut ini.
1)
Golongan A, yaitu golongan bahan galian strategis, bahan galian ini
penting untuk pertahanan/keamanan negara atau menjamin perekonomian negara.
Misal minyak bumi, batu bara, tembaga, aluminium, timah, nikel, dan sebagainya.
2)
Golongan B, yaitu golongan bahan galian vital, bahan galian ini penting
untuk memenuhi hajat hidup orang banyak. Contoh emas, perak, seng, batu
permata, asbers, wolfram, dan sebagainya.
3)
Golongan C, yaitu bahan galian yang tidak termasuk ke dalam golongan A
maupun B. Contoh bahan galian yang termasuk bahan industri. Misal batu-batuan,
pasir, dan batu kapur.
Berdasarkan lokasinya, sumber daya alam
diklasifikasikan menjadi berikut ini.
1)
Sumber daya alam terrestrial, yaitu sumber daya alam yang terdapat di
daratan, misal hasil hutan dan bahan galian tambang.
2)
Sumber daya alam akuatik, yaitu sumber daya alam yang terdapat di
wilayah perairan, misal ikan, rumput laut, terumbu karang, dan energy
gelombang.
2.
Persebaran Jenis Sumber Daya Alam di Indonesia
Sumber daya alam yang dapat diperbarui
a.
Pertanian
Indonesia merupakan negara agraris dengan
lebih dari 60% penduduknya bermatapencaharian di bidang pertanian. Pertanian
diusahakan oleh rakyat sehingga disebut pertanian rakyat, yang menghasilkan
bahan makanan untuk keperluan penduduk di dalam negeri, seperti padi, jagung,
sagu, ubi kayu, kacang tanah, dan kedelai. Cara mengusahakan pertanian, yaitu
dengan cara berikut ini.
1)
Sawah
Ada beberapa jenis sawah
a)
Sawah irigasi, yaitu sawah yang memperoleh pengairan dari irigasi yang
airnya berasal dari danau buatan.
b)
Sawah nonirigasi, yaitu sawah yang memperoleh pengairan secara
nonteknis.
c)
Sawah tadah hujan, yaitu sawah yang pengairannya dari air hujan sehingga
penanamannya pada musim penghujan.
d)
Sawah lebak, yaitu sawah yang berada di sebelah kanan kiri sungai yang
tanahnya lebih rendah dari sungai tersebut.
e)
Sawah bencah (pasang surut), yaitu sawah yang letaknya berdekatan dengan
rawa atau muara dan pengairannya tergantung dari pasang surut air laut.
2)
Berladang (huma)
Berladang merupakan pertanian yang dilakukan
di tanah kering. Ladang ialah sistem pertanian dengan cara membuka hutan.
Dengan demikian lading dapat menimbulkan kerusakan lingkungan misalnya, hutan
menjadi rusak, penyerapan air berkurang, tanah gundul, kesuburan tanah
berkurang, dan akhirnya menimbulkan banjir dan erosi. Tanaman yang ditanam di
ladang antara lain padi, jagung, dan kacang-kacangan.
3)
Berkebun
Berkebun adalah sistem pertanian yang
dilakukan di pekarangan sekitar rumah untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
Sebagian kecil hasil diperdagangkan, misalnya buah-buahan, sayur-sayuran, dan
bunga-bungaan.
b.
Peternakan
Peternakan adalah segala aktivitas manusia
yang berhubungan dengan memelihara hewan ternak yang dapat diambil hasilnya
dari hewan tersebut guna memenuhi kebutuhan hidupnya.
Peternakan di Indonesia dikelompokkan menjadi
berikut ini.
1)
Ternak besar, adalah peternakan yang diusahakan dengan memelihara hewan
yang berukuran besar. Hewan yang digolongkan ternak besar, yaitu kuda, kerbau,
dan sapi.
2)
Ternak kecil, adalah peternakan yang mengusahakan dengan memelihara
hewan yang berukuran kecil, yang termasuk ternak kecil seperti babi, kambing,
domba (biri-biri), dan kelinci.
3)
Ternak unggas, adalah peternakan yang diusahakan dengan memelihara hewan
yang bersayap atau sebangsa burung. Misalnya ayam, itik, angsa, dan burung
puyuh.
Jenis ternak yang diusahakan penduduk
1)
Ternak besar
a)
Kuda
Kuda yang ada di Indonesia adalah hasil
perkawinan antara kuda Arab dengan kuda Parsi dan Mongol. Hasil silang itu
menjadi kuda sandel (di pulau Sumba), kuda bima (di pulau Sumbawa), kuda batak
(di Sumatra Utara), dan kuda Jawa (di pulau Jawa).
Pemanfaatannya :
(1) sebagai kuda angkut,
yaitu kuda yang digunakan untuk mengangkut barang yang ditaruh di atas
punggungnya.
(2) sebagai kuda penghela,
yaitu digunakan untuk menarik gerobak atau delman untuk membawa barang atau
manusia.
(3) sebagai kuda tunggang,
yaitu digunakan untuk pacuan kuda atau pasukan berkuda.
(4) kotorannya digunakan
untuk pupuk kandang.
b)
Kerbau
Kerbau paling senang hidup di daerah
berlumpur dan air untuk berendam tubuhnya karena tidak tahan panas dan cepat
lelah. Jenis kerbau di Indonesia ada yang berkulit abu-abu, berkulit
kemerah-merahan, dan kerbau kerdil (anoa) di Sulawesi.
Daerah pemeliharaan di Aceh, Sumatra Barat,
Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi.
Pemanfaatannya :
(1)
dagingnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan protein.
(2)
kulitnya untuk membuat sepatu, kerupuk kulit, dan alat musik (gendang).
(3)
tulang dan tanduk untuk membuat kancing baju dan hiasan.
(4)
kotorannya untuk pupuk kandang.
(5)
tenaganya untuk penarik bajak dan gerobak.
c)
Sapi (lembu)
Di Indonesia ada jenis sapi liar (banteng),
sekarang hidup di suaka margasatwa baluran Jawa Timur, Pangandaran (Jawa
Barat). Indonesia juga mendatangkan sapi dari Benggala (India) yang disebut
dengan Zebu (sapi benggala) dikawinkan silang dengan banteng, yang menghasilkan
Sapi Jawa, sapi Madura, dan sapi Bali.
Ciri-ciri sapi hasil perkawinan silang
kulitnya ada yang putih, cokelat dan kehitaman campur putih. Jenis sapi ini diambil
dagingnya, sedangkan sapi perah yang diambil susunya, didatangkan dari Belanda
dan Australia.
2)
Ternak kecil
a)
Babi
Babi di Indonesia ada dua jenis yaitu babi
hutan dan babi pemeliharaan.
Ciri-ciri babi hutan: berkulit hitam, hidup
liar di hutan, perusak hutan, dan hidup di hutan Sumatra dan Jawa.
Ciri-ciri babi pemeliharaan: dipelihara
manusia, makanan ampas tahu, dan sayuran mentah, kulitnya hitam dan kemerahan,
diternak di Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Tapanuli. Pemanfaatannya
diambil dagingnya, dikonsumsi bagi yang nonmuslim.
b)
Kambing
Ada dua jenis kambing, yaitu kambing
Indonesia yang badannya kecil, kambing benggala dari India badannya tinggi dan
telinganya besar panjang menggantung.
Daerah pemeliharaan: Lampung, Jawa Barat,
Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Madura.
Pemanfaatannya :
(1)
dagingnya dimakan
(2)
air susunya diminum
(3)
kulitnya untuk membuat sepatu, tas, dan kerajinan hiasan
(4)
kotorannya untuk pupuk kandang
(5)
tulangnya diekspor.
c)
Domba (biri-biri)
Domba merupakan hewan ternak keluarga,
merupakan binatang dengan bulu yang panjang dan genjur (ikal besar-besar).
Daerah ternak Lampung, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, dan Madura.
Pemanfaatannya :
(1)
dagingnya dikonsumsi
(2)
kulitnya untuk sepatu, tas, dan kerajinan
(3)
kotorannya untuk pupuk
(4)
tulangnya diekspor
(5)
khusus domba adu yang jantan digunakan untuk pertunjukkan mengadu domba.
d)
Kelinci
Kelinci yang diternak ada dua macam, yaitu
kelinci lokal yang badannya kecil dan kelinci Australia yang badannya agak
besar.
Daerah pemeliharaan Lembang, Baturaden, dan
Malang.
Pemanfaatannya:
(1)
dagingnya dikonsumsi
(2)
kotorannya untuk pupuk
(3)
kulitnya untuk dibuat topi dan kerajinan
3)
Ternak unggas
a)
Ayam
Jenis ayam di Indonesia
(1)
Ayam ras, meliputi ayam petelur yaitu ayam khusus diambil telurnya, dan
ayam pedaging yang dipelihara diambil dagingnya.
(2)
Ayam buras atau kampong, dipelihara di kampong atau desa-desa.
(3)
Ayam pelung, dipelihara untuk dinikmati suaranya.
Pemanfaatannya:
(1)
ayam petelur menghasilkan telur
(2)
ayam pedaging diambil dagingnya
(3)
ayam kampung diambil telur dan dagingnya
(4) ayam pelung dinikmati suaranya dan
harganya mahal
(5)
bulunya digunakan untuk alat pembersih dan lukisan bulu kok.
b)
Itik
Itik merupakan peternakan keluarga.
Daerah pemeliharaan Lampung, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Selatan.
Pemanfaatannya:
(1)
diambil telurnya
(2)
diambil dagingnya
c)
Angsa
Angsa dipelihara tidak secara besar-besaran,
karena telurnya tidak banyak sehingga turunnya sedikit.
Daerah pemeliharaan Jawa Barat, Jawa Tengah,
dan Jawa Timur.
Pemanfaatannya: diambil telurnya, dan diambil
dagingnya.
d)
Burung puyuh
Dipelihara dengan dibuatkan kandang dan
diberi makan, dijaga kesehatannya.
Pemanfaatannya:
(1)
diambil telurnya
(2)
diambil dagingnya
4)
Perikanan
a)
Kegiatan penduduk dalam perikanan
Berdasarkan lokasi penangkapannya, perikanan
dibedakan menjadi berikut ini.
(1)
Perikanan laut, yaitu usaha penangkapan ikan yang dilakukan di perairan
pantai maupun di tengah laut.
(2)
Perikanan darat
(a)
Perikanan air tawar, yaitu usaha penangkapan dan pembudidayaan ikan di
perairan air tawar. Misalnya perikanan di sawah, kolam, rawa, danau, sungai,
dan karamba.
(b)
Perikanan air payau, yaitu usaha penangkapan dan pembudidayaan ikan di
perairan air payau. Air payau adalah campuran air tawar dan air laut. Misalnya
perikanan di tambak dan rawa pasang surut.
b)
Cara penangkapan atau pembudidayaan, penggunaan, dan pengolahan hasilnya
Cara penangkapan atau pembudidayaan ikan
adalah sebagai berikut.
(1) Perikanan laut
Alat yang digunakan jaring bermata besar.
Daerah penangkapan disepanjang pantai sampai
ke tengah.
(2)
Perikanan darat
(a)
Perikanan di sawah
Dilakukan pada waktu padi berumur tiga bulan,
benih ikan ditebar di sawah. Setelah padi berumur lima bulan, maka air sawah
dibuang supaya padi cepat masak atau tua. Sambil membuang air ikannya di
tangkap.
(b)
Perikanan di kolam
Kolam dikeringkan sampai dua minggu baru
dialiri air, lalu diberi pupuk kandang yang digunakan untuk mengurangi keasaman
tanah dasar kolam. Setelah itu bibit ikan dimasukkan ke dalam kolam.
(c)
Perikanan di rawa air tawar
Rawa diberi bibit ikan dengan biaya
ditanggung oleh penduduk sekitar rawa atau diberi bantuan berupa bibit ikan
melalui pemerintah daerah. Ikan dibiarkan hidup di rawa tanpa diberi makan,
sehingga hidup secara alami. Cara penangkapan tiap warga diperbolehkan
mengambil, bahkan bagi penduduk yang tidak mempunyai mata pencaharian dapat
menangkap ikan di rawa untuk dijual guna memenuhi kebutuhan hidupnya.
(d)
Perikanan di danau
Dengan menggunakan jaring terapung, yang
terbuat dari ram kawat berbentuk persegi. Ikan yang dipelihara dimasukkan di
jaring, dan ditutup lalu ditenggelamkan ke danau sedalam dua meter dan diberi
pemberat.
Cara penangkapannya kalau akan ambil hasilnya
tinggal mengangkat jaring ram kawat tersebut.
(e)
Perikanan di sungai
Yaitu penangkapan ikan yang dilakukan di
sungai dengan cara memakai pancing, jala, dan alat-alat lainnya.
(f)
Perikanan dengan karamba
Yaitu pembudidayaan ikan yang dilakukan di
dalam sungai pada bagian pinggirnya, biasanya sungainya kecil, bersih, dan
airnya deras alirannya.
Cara penangkapan apabila ikan sudah besar,
maka tinggal membuka gembok dan tutup karamba, lalu ikannya ditangkap dengan
tangan.
(3)
Persebaran perikanan di Indonesia
(a)
Perikanan laut
Hampir semua pantai di laut Nusantara dapat
digunakan untuk penangkapan ikan, tetapi daerah tangkapan yang paling banyak
adalah :
i.
perairan selat Malaka berpusat di bagan Siapi-api. Ikan yang ditangkap
adalah ikan terubuk.
ii.
perairan pantai Jawa Barat dan Cilacap ditangkap ikan dan rumput laut.
iii.
perairan Bitung (Sulut), yang ditangkap ikan tuna atau cekalang atau
tongkol.
iv.
perairan Kepulauan Solor, yang ditangkap ikan paus.
v.
perairan Ambon, yang ditangkap ikan cakalang, ikan hias, dan rumput
laut.
vi.
perairan Kepulauan Aru di perairan Dobo, yang ditangkap udang laut besar
dan mutiara.
vii.
perairan Kepulauan Banda, kepulauan Kai banyak terdapat rumput laut,
bunga karang, dan teripang.
(b)
Perikanan darat
Penyebaran perikanan darat di Indonesia
i.
Sumatra: perikanan tambak atau empang di pantai utara Aceh, perikanan
rawa pasang di sungai-sungai Sumatra, perikanan danau di danau-danau Sumatra.
ii.
Jawa: perikanan tambak, di pantai utara Jawa, pantai selatan, atau barat
Madura, perikanan kolam di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, perikanan
danau dan sungai hampir di seluruh pulau Jawa.
iii.
Sulawesi: tambak di pantai Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara
iv.
Kalimantan: tambak terdapat di pantai barat dan selatan Kalimantan
perikanan sungai hampir di sungai-sungai di seluruh Kalimantan.
5)
Perkebunan
Perkebunan adalah perusahaan pertanian yang
mengusahakan jenis-jenis tanaman komersial untuk diekspor maupun dijual di
dalam negeri. Perkebunan dapat dibedakan menjadi karet, tebu, kelapa sawit,
kopi, tembakau, cengkeh, lada dan kapas.
6)
Kehutanan
Jenis hutan
a) Berdasarkan jenis tanamannya
(1)
Hutan heterogen, yaitu hutan yang terdiri dari bermacam-macam jenis
tanaman, pohonnya tinggi, ada yang rendah, besar dan kecil, daunnya lebat, di
bawah dibelit rotan. Terdapat di Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya.
(2)
Hutan homogen, yaitu hutan yang terdiri dari satu jenis tanaman, tidak
begitu lebat, mudah dimasuki dan diusahakan. Terdapat di Jawa Tengah dan Nusa
Tenggara.
b)
Berdasarkan fungsi hutan
(1)
Hutan lindung, yaitu hutan yang dilindungi, tidak boleh ditebang,
berfungsi untuk melindungi tanah dari erosi dan banjir, melindungi iklim, dan
lingkungannya.
(2)
Hutan produksi, yaitu hutan yang memberikan hasil secara langsung bagi
manusia, misalnya kayu dan hasil hutan lainnya.
(3)
Hutan suaka alam, yaitu hutan yang berfungsi melindungi terhadap hasil
jenis tumbuh-tumbuhan dari kepunahan.
(4)
Hutan suaka margasatwa, yaitu hutan yang berfungsi melindungi terhadap
binatang dari kepunahannya.
(5)
Hutan wisata, yaitu hutan yang berfungsi untuk wisatawan terutama karena
keindahannya.
c)
Berdasarkan cara terjadinya hutan
(1)
Hutan alam, yaitu hutan yang terjadi secara alami, hutan ini terbagi
menjadi berikut ini.
(a)
Hutan primer, yaitu hutan yang masih utuh belum ditebang. Misalnya hutan
rimba di Kalimantan.
(b)
Hutan sekunder, yaitu hutan primer yang sudah ditebang dan dalam waktu
tertentu.
(2)
Hutan buatan, yaitu hutan yang ditanami manusia dengan tujuan memberikan
hasil.
Fungsi hutan:
(a)
Mencegah erosi
(b)
Mengatur tata air
(c)
Mengatur iklim
(d)
Keindahan
(e)
Pertahanan
Berbagai kendala dalam bidang kehutanan
(1)
Penebangan hutan secara liar oleh pencuri kayu atau perambah hutan.
(2)
Sistem perairan ladang berpindah.
(3)
Penebangan hutan di lereng gunung yang sebenarnya berfungsi untuk
mencegah erosi.
(4)
Penebangan hutan pantai atau bakau.
(5)
Hutan dijadikan tempat penggembalaan sehingga menjadi rusak.
Upaya penanggulangannya
(1)
Pengolahan hutan di bawah pengawasan Direktorat Jendral Kehutanan dan
departemen pertanian.
(2)
Pengusahaan hutan produksi dilaksanakan PT Perhutani dan pengusaha
swasta nasional yang mendapat konsensi dari pemerintah.
(3)
Membentuk polisi kehutanan.
(4)
Mengadakan penanaman hutan kembali.
(5)
Mengganti tanaman hutan yang sudah rusak, tua, atau mati dengan tanaman
baru.
(6)
Penyuluhan kepada penduduk yang bertempat tinggal di dekat wilayah hutan
agar tidak merusak hutan.
(7)
Bila melakukan penebangan dengan cara tebang pilih, setelah itu ditanam
kembali dengan pohon baru.
Persebaran sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaruhi
a.
Minyak bumi
Terbentuk pada jaman primer, sekunder, dan
tersier. Minyak bumi berasal dari mikroplankton yang terdapat di danau-danau,
rawa-rawa, dan laut-laut dangkal. Sesudah mati, mikroplankton berjatuhan dan
mengendap di dasar laut, kemudian bercampur dengan lumpur yang dinamakan lumpur
sapropelium. Akibat tekanan dan pengaruh suhu magma terjadi proses destilasi
hingga terjadilah minyak bumi kasar.
Mutu minyak bumi di Indonesia cukup baik,
kadar belerangnya sangat rendah, sehingga mengurangi asap kotor yang
menimbulkan pencemaran. Daerah penghasil minyak bumi di Indonesia adalah
sebagai berikut.
1)
Pulau Jawa: Cepu, Cirebon, dan Wonokromo.
2)
Pulau Sumatra: Palembang (sungai Gerong dan sungai Plaju), dan Jambi
(Dumai).
3)
Pulau Kalimantan: Pulau Tarakan, Pulau Bunyu, Kutai, dan Balikpapan.
4)
Pulau Irian: Sorong.
Pengolahan minyak bumi menghasilkan avgas,
avtur, super 98, premium, minyak tanah, solar, minyak diesel, dan minyak bakar.
b.
Gas alam
Gas alam merupakan campuran beberapa
hidrokarbon dengan kadar karbon kecil, terutama metan, propan, dan butan yang
digunakan sebagai bahan bakar. Ada dua macam gas alam cair yang diperdagangkan
yaitu LNG dan LPG. LNG adalah Liquified Natural Gas (gas alam cair) sebagai
cairan. Gas alam cair diproduksi di Arun dan Badak, selanjutnya diekspor antara
lain ke Jepang. LPG adalah Liquified Proteleum gas (gas minyak bumi cair) yang
dipasarkan dengan nama elpiji dalam tabung besi, terdiri dari gas propan dan
butan. Elpiji inilah digunakan sebagai bahan bakar kompor gas atau pemanas
lainnya.
Minyak dan gas bumi mempunyai keunggulan
dibandingkan dengan sumber energi lainnya, yaitu sebagai berikut.
1)
Minyak bumi dan gas bumi mempunyai nilai kalor yang tinggi.
2)
Minyak dan gas bumi menghasilkan berbagai macam bahan bakar.
3)
Minyak bumi dapat menghasilkan berbagai minyak pelumas.
4) Minyak bumi dapat dipakai sebagai bahan
baku petrokimia, misalnya bahan tekstil, dan bahan plastik.
5)
Sifat cair minyak bumi lebih praktis karena mudah dibawa dan disimpan
dalam berbagai bentuk.
c.
Batu bara
Batu bara terjadi dari tumbuh-tumbuhan tropis
masa prasejarah, tumbuhan tersebut termasuk jenis paku-pakuan. Tumbuhan itu
tertimbun hingga berada dalam lapisan batu-batuan sediment yang lain. Proses
pembentukan batu bara disebut inkolen (proses pengarangan) yang terbagi menjadi
dua, yaitu proses biokimia dan proses metamorfosis.
Proses biokimia adalah proses terbentuknya
batu bara yang dilakukan oleh bakteri anaerob dan sisa tumbuhan yang menjadi
keras karena beratnya sendiri, jadi tidak ada kenaikan suhu dan tekanan. Proses
metamorfosis adalah prose yang terjadi karena pengaruh tekanan dan suhu yang
sangat tinggi dan berlangsung dalam waktu yang lama.
Daerah penghasila batu bara
a)
Ombilin dekat Sawahlunto (Sumatra Barat) menghasilkan batu bara muda
yang sifatnya mudah lancar.
b)
Bukit Asam dekat Tanjung Enim (Palembang) menghasilkan batu bara muda
yang sudah menjadi antrasit karena pengaruh magma.
c)
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan
Selatan.
d)
Jambi, Riau, Aceh, dan Papua.
Jenis batu bara
a)
Batu bara muda (beuinkool), yaitu batu bara yang berwarna hitam
mengkilat, daya bakarnya tinggi, digunakan untuk penggerak lokomotif, tetapi
kualitasnya kurang baik.
b)
Batu bara (steekool), yaitu batu bara berwarna hitam mengkilat, daya
bakarnya tinggi, digunakan penggerak lokomotif, dan kualitasnya tinggi.
c)
Antrasit, yaitu batu bara berwarna hitam mengkilat lebih keras dari
steenkool, daya bakarnya lebih tinggi, digunakan pada tanur peleburan biji
besi.
d.
Grafit, yaitu batu bara yang berjuta-juta tahun tertimbun di dalam
tanah, sehingga menjadi keras, digunakan untuk isi pensil.
e. Intan, yaitu terjadi karena karbonisasi
yang lama, sehingga grafit menjadi lebih keras (intan), digunakan untuk
pemotongan kaca dan batu pualam.
f.
Tanah liat, adalah tanah yang mengandung lempung, butir-butirnya sangat
halus, sehingga rapat dan sulit menyerap air. Tanah liat banyak terdapat di
dataran rendah di Pulau Jawa dan Sumatra.
g. Kaolin, terbentuk dari pelapukan batuan
granit. Batuan ini banyak terdapat di sekitar pegunungan di Sumatra.
h. Batu kapur, terbentuk dari pelapukan
sarang binatang karang, banyak terdapat di Pegunungan Seribu dan Pegunungan
Kendeng.
i.
Pasir kuarsa, terbentuk dari pelapukan batuan yang hanyut lalu mengendap
di daerah sekitar sungai, pantai, dan danau. Banyak terdapat di Banda Aceh,
Bangka, Belitung, dan Bengkulu.
j.
Pasir besi, adalah batuan pasir yang banyak mengandung zat besi, pasir
besi terdapat di pantai Cilacap Jawa Tengah.
k. Batu Pualam/marmer, adalah batu kapur yang
telah berubah bentuk dan rupanya, sehingga merupakan batuan yang sangat indah
setelah digosok dan dilicinkan. Marmer terdapat di Trenggalek, dan Bayat Jawa
Tengah.
l.
Batu akik, adalah batuan yang cukup keras. Warnanya bermacam-macam, antara
lain merah, hijau, biru, ungu, putih, kuning, dan hitam. Batu akik digunakan
untuk perhiasan banyak terdapat di daerah pegunungan dan di sekitar aliran
sungai.
m. Bouksit, banyak terdapat di pulau Bintan
dan Riau. Bouksit di pulau Bintan diolah di Sumatra Utara, yaitu di Proyek
Asahan. Proyek Asahan merupakan pusat tenaga air terjun di sungai Asahan.
n.
Timah, daerah penghasil timah adalah pulau Bangka Belitung dan Singkep.
Pabrik peleburan timah di Muntok. Ada dua macam timah, yaitu timah primer dan
timah sekunder. Timah primer adalah timah yang mengendap pertama kali pada
batuan granit. Timah sekunder adalah endapan timah yang sudah berpindah dari
tempat asalnya akibat proses pelapukan dan erosi.
o.
Nikel, dipakai untuk bahan campuran besi menjadi baja, campuran
kuningan, dan untuk pelapisan logam lainnya agar tidak berkarat. Daerah
penghasilnya adalah Danau Matana, Danau Towuti, dan Kolaka (Sulawesi Selatan).
p.
Tembaga, kegunaan tembaga untuk kabel. Apabila tembaga dicampur kuningan
menjadi perunggu. Terdapat di Tirtomulyo dan Wonogiri (Jawa Tengah), Muara
Sipeng (Sulawesi), dan Tembagapura (Papua).
q.
Emas dan perak, merupakan logam mulia. Pusat pertambangan terdapat di
Tembagapura di Papua, batu hijau Nusa Tenggara Barat, Tasikmalaya, Jampang Jawa
Barat, Simau Bengkulu, Logos Riau, dan Meulaboh di Nanggroe Aceh Darusalam.
r.
Belerang, kegunaannya untuk obat-obatan, industri pupuk, ban, kertas dan
korek api. Terdapat di kawasan gunung Talaga Bodas (Garut) dan kawah gunung
berapi seperti Dieng (Jawa Tengah), dan Pegunungan Ijen (Jawa Timur).
s.
Mangaan, terdapat di Kliripan (Yogyakarta), Pulau Doi (Halmahera), dan
Karang Nunggal sebelah selatan Tasikmalaya.
t.
Fosfat, terdapat di Cirebon, Gunung Ijen, dan Banyumas (fosfat hijau).
u.
Besi, dalam temperatur tinggi, biji besi dicampur dengan kokas dan besi
tua, percampuran diatur sedemikian rupa sehingga proses pembakarannya merata.
Kotoran dalam biji besi dapat dihilangkan dengan jalan reduksi. Proses
pembakaran dalam suhu tinggi, menghasilkan cairan, kemudian cairan dicetak
dalam bentuk tertentu.
v.
Mika, digunakan untuk melapisi barang-barang agar tampak lebih indah
dilihat. Terdapat di Pulau Peleng, Kepulauan Ganggi di Maluku, Donggala, dan
Pulau Peleng Sulawesi Tengah.
w. Intan,
kegunaannya untuk perhiasan dan pisau pemotong kaca. Terdapat di Martapura,
Kalimantan Selatan.
x.
Hasil tambang lain
1)
Asbes terdapat di Halmahera, Maluku, dan diolah di Gresik Jawa Timur.
2)
Garfit di Payakumbuh dan sekitar danau Singkarak Sumatra Barat.
3)
Wolfarm di pulau Singkep Riau.
4)
Platina (emas putih) di pegunungan Verbeek Kalimantan.
C.
Pengelolaan Sumber Daya Alam
1.
Pengelolaan Sumber Daya Alam berdasarkan Prinsip Berwawasan Lingkungan
dan Berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam merupakan suatu
upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan,
pengendalian, pemulihan, dan pengembangan sumber daya alam. Dalam hubungannya
dengan upaya pelestarian lingkungan, pengelolaan sumber daya alam mengacu pada
rambu-rambu hukum dan perundang-undangan yang berlaku, antara lain UU No. 11
Tahun 1974 dan UU No. 4 Tahun 1082.
UU No. 11 Tahun 1974 tentang pengairan
mengatur kelestarian air dan sumber-sumber air. Kelestarian air harus dijaga,
dilindungi, diamankan, dan dipertahankan, antara lain sebagai berikut ini.
a.
Melakukan usaha penyelamatan tanah dan air.
b.
Melakukan pengamanan dan pengendalian daya rusak air, sumber-sumber air,
dan daerah di sekitarnya.
c.
Mencegah terjadinya pencemaran air yang dapat merugikan pengguna dan
lingkungannya.
UU No. 4 tahun 1982 adalah tentang
ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup. Tujuan pengelolaan
lingkungan hidup, yaitu sebagai berikut.
a.
Penyelerasan hubungan antara manusia dan lingkungannya sebagai salah
satu bagian dari tujuan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.
b.
Pemanfaatan sumber daya alam secara bijak dan terkendali.
c.
Pembentukan manusia Indonesia yang cinta lingkungan dan berperan sebagai
Pembina lingkungan hidup melalui pendidikan lingkungan hidup, baik di sekolah
maupun di luar sekolah.
d.
Pembangunan berwawasan lingkungan demi kepentingan generasi sekarang dan
mendatang.
e.
Perlindungan negara dari berbagai pengaruh luar yang dapat merusak dan
mencemarkan lingkungan.
Pengelolaan sumber daya alam harus hati-hati,
prinsipnya berwawasan lingkungan dan berkelanjutan agar tetap terjaga
kelestariannya.
Beberapa hal yang dapat diusahakan untuk
menjaga kelestarian sumber daya alam adalah sebagai berikut.
a.
Penghijauan dan reboisasi
Keuntungan reboisasi
1)
Tumbuh-tumbuhan dapat menyaring dan mengatur air, mencegah banjir, dan
menimbulkan mata air.
2)
Tumbuh-tumbuhan dapat menyuburkan tanah.
3)
Tumbuh-tumbuhan menimbulkan udara segar, sebab tumbuhan mengambil CO2
dan melepaskan O2 yang diperlukan manusia.
b.
Sengkedan
Untuk mencegah erosi dan menjaga kesuburan
tanah pada tanah berbukit-bukit/miring. Tujuan dibuat sengkedan adalah waktu
musim hujan air banyak yang menyerap ke dalam tanah.
c.
Pengembangan daerah aliran sungai
Cara pengendalian daerah aliran sungai
1)
Tindakan tegas terhadap perusak lingkungan sesuai UU no. 4 tahun 1982,
tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup.
2)
Mengadakan penghijauan dan reboisasi hutan di sekitar daerah aliran
sungai. Tujuannya mengatur, menyimpan air, dan mencegah pendangkalan sungai.
3)
Membuat bendungan dan saluran irigasi yang teratur.
d.
Pengelolaan air limbah
Air limbah berbahaya bagi manusia, beberapa
gangguan yang bisa ditimbulkan antara lain seperti berikut.
1)
Kesehatan, bibit penyakit yang bisa ditularkan melalui air limbah.
Contohnya kolera, desentri, dan tipes.
2)
Keindahan, selain berbau ampas limbah mengganggu keindahan lingkungan
sekitarnya.
3)
Kehidupan biotik, air limbah mengganggu perkembangan kehidupan karena
beracun sehingga dapat mematikan makhluk hidup.
4)
Karat atau aus, air limbah yang mengandung karbondioksida akan
mempercepat karat atau aus benda-benda yang terbuat dari besi.
Usaha untuk mengatasi air limbah
1)
Pengaturan lokasi industri agar jauh dari pemukiman penduduk.
2)
Industri yang menimbulkan air limbah, diwajibkan memasang peralatan
pengendali pencemaran air.
3)
Daerah industri dijauhkan dari peredaran air yang berhubungan langsung
dengan sumber air minum penduduk.
4)
Menemukan sumber bahan beracun dan segera melakukan netralisasi secara
kimia.
5)
Mencegah agar saluran air limbah jangan sampai bocor.
6)
Unsur-unsur yang tidak dapat dinetralisasi harus dibuang dengan dipendam
atau dibuang laut dengan menggunakan drum-drum.
e.
Penertiban pembuangan sampah
Sampah dapat menimbulkan permasalahan seperti
penyakit, mengganggu pandangan mata, bau busuk. Maka buanglah sampat pada
tempatnya. Jangan membuang di sembarang tempat. Sistem pemusnahan sampah,
antara lain dengan cara dibakar, untuk makanan ternak, untuk biogas, dan untuk
bahan pupuk.
2.
Pengelolaan Sumber Daya Alam berdasarkan Prinsip Mengurangi
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia
memerlukan berbagai macam sumber daya alam, baik sumber daya alam hasil
tambang, energi, maupun hayati. Dalam menggunakan sumber daya alam jangan
diambil semuanya, tetapi berprinsip mengurangi saja. Pengambilan yang besar-besaran
akan merusak sistem lingkungan dan mengganggu ekosistem lingkungan.
3.
Pengelolaan Sumber Daya Alam berdasarkan Prinsip Daur Ulang
Prose daur ulang adalah pengolahan kembali
suatu massa atau bahan-bahan bekas dalam bentuk sampah kering yang tidak
mempunyai nilai ekonomi menjadi suatu barang yang berharga dan berguna bagi
kehidupan manusia. Bahan bekas tersebut antara lain plastik, kertas, karton,
kardus, seng, besi, logam, aluminium, kaleng, serbuk gergaji, potongan kain,
kaca, dan kulit.
Bahan baku daur ulang yang berupa sampah,
pada umumnya dianggap tidak berguna dan tidak mempunyai nilai ekonomi. Sampah
ini harus diolah melalui suatu proses supaya menjadi bahan yang bermanfaat dan
memiliki nilai ekonomi. Sampai yang berasal dari bahan organik berupa sayuran,
sisa makanan, pertanian, perkebunan digolongkan sebagai sampah basah yang dapat
diproses secara alamiah untuk pembuatan kompos. Proses ini merupakan satu model
pengelolaan sampah (waste management).
a.
Sistem pengelolaan formal
Pengelolaan formal adalah pengumpulan,
pengangkutan, dan pembuangan yang dilakukan oleh aparat pemerintah setempat,
misalnya Dinas Kesehatan dan Pertamanan. Sistem ini memandang sampah sebagai
beban lingkungan, sehingga memerlukan dana dan tenaga yang besar.
b. Sistem pengelolaan informal
Pengelolaan informal adalah aktivitas yang
dilakukan oleh dorongan kebutuhan untuk hidup dari sebagian masyarakat. Secara
tidak sadar mereka berperan serta dalam kebersihan kota, seperti pemulung dan
industri daur ulang, baik jenis kertas, plastik, kaleng, seng, kardus, dan
lain-lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar