BAB I POLA KERUANGAN DESA DAN KOTA
- DESA
1. BERDASARKAN ISTILAH
Di Indonesia desa
diistilahkan berbeda-beda menurut daerah masing-masing.
Aceh (Gampong) Minangkabau
(nagari)
Batak (Huta) Minahasa
(Wanua)
Bali (Banjar) Lampung (Dusun
/ Wanua)
Jawa (Desa) Sunda (Kampung)
2. SECARA ADMINISTRATIF
Desa adalah kesatuan
administrative yang disebut kelurahan
1. Pengertian Desa
a. Menurut Sutardjo
Kartohardikusumo
Desa adalah satu kesatuan
hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan
pemerintahan sendiri.
b. Menurut Prof. Drs
Bintarto
Desa adalah perwujudan
geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomi,
politik dan kultural yang terdapat di suatu daerah serta memiliki hubungan
timbal balik dengan daerah lain.
c. Menurut UU No. 5 th 1979
Desa adalah suatu wilayah
yang ditempati sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah camat dan berhak
menyelenggarakan rumah tangga sendiri dalam ikatan negara kesatuan RI
d. Menurut William Ogburn
dan MF Nimkoff
Desa adalah kesatuan
organisasi kehidupan sosial di dalam daerah terbatas.
2. Ciri-ciri desa, antara lain :
a. Masyarakat sangat erat
dengan alam.
b. Kehidupan warga petani
sangat bergantung pada musim
c. Merupakan satu kesatuan
sosial dan kesatuan kerja
d. Jumlah penduduk dan luas
wilayah relatif kecil
e. Struktur ekonomi bersifat
agraris
f. Masyarakatnya bersifat
gemeinschaft
g. Proses sosial relatif
lambat
h. Sosial kontrol ditentukan
oleh hukum informal
3. Unsur-unsur desa, antara lain :
a. Daerah
b.Penduduk
c. Tata kehidupan
4. Klasifikasi desa
a. Berdasarkan angka
kepadatan penduduk
1. Desa terkecil < 100 /
km2
2. Desa kecil 100-500 / km2
3. Desa sedang 500-1500 /
km2
4. Desa besar 1500-3000 / km2
5. Desa terbesar 3000-4500 /
km2
b. Berdasarkan faktor luas
1. Desa terkecil 0-2 km2
2. Desa kecil 2-4 km2
3. Desa sedang 4-6 km2
4. Desa besar 6-8 km2
5. Desa terbesar 8-10 km2
c. Berdasarkan jumlah
penduduk desa
1. Desa terkecil Penduduk
< 800 orang
2. Desa kecil Penduduk
800-1600 orang
3. Desa sedang Penduduk
1600-2400 orang
4. Desa besar Penduduk
2400-3200 orang
5. Desa terbesar Penduduk
> 3200 orang
d. Berdasarkan perkembangan
masyarakat
1. Desa tradisional
2. Desa swadaya
3. Desa swakarya
4. Desa swasembada
5. Desa pancasila
e. Berdasarkan aktivitas
masyarakat
1. Desa agraris
2. Desa industri
3. Desa nelayan
f. Berdasarkan ikatannya
1. Desa geneologis
2. Desa territorial
3. Desa campuran
5. Potensi Desa
a. Potensi fisik : tanah, air, iklim, ternak,
manusia
b. Potensi Non Fisik :
1. Masyarakat desa yang
gotong royong
2. Lembaga-lembaga sosial
3. Aparatur atau pamong desa
yang tertib
6. Struktur keruangan desa /
pola desa
a. Dilihat dari tingkat
penyebaran penduduknya (SD Misra)
1. Compact Settlements
(pemukiman yang mengelompok) karena :
· Tanah yang subur
· Relief rata
· Keamanan belum dapat
dipastikan
· Permukaan air tanah dalam
2. Fragmented Settlements
(pemukiman yang tersebar) karena :
· Daerah banjir
· Topografi kasar
· Keamanan terjamin
· Permukaan air tanah dangkal
b. Dilihat dari bentuknya
(Menurut Daldjoeni)
1. Pola desa linier atau
memanjang jalan / sungai
2. Pola desa mengikuti garis
pantai
3. Pola desa terpusat
4. Pola desa mengelilingi
fasilitas
1)Polamemanjangjalan
|
|
2)Polamemanjangsungai
Polapersebarandesaterletakdikanankirisungai.Poladesainimemanfaatkan
airsungaiuntukberbagaikeperluan,danumumnyaterdapatpadadaerahdataran.
= daerahpermukiman
|
Keterangan: = sungai
3)Polamemanjangpantai
Didaerah-daerahpantaiyanglandai,polapersebarandesabiasanyamemanjang mengikutiarahgarispantai.Desamemanjangpantaimerupakandesanelayanyang
matapencaharianpenduduknyamenangkapikandilaut.
|
4)Polamemanjangpantaidansejajarjalankeretaapi
Polapersebarandesasemacaminiterdapatdidaerahpantaiyanglandai.Pada
umumnyapenduduknyabekerjasebagainelayandanpedagang.
5)Polaradial
6)Polatersebar
Pola persebaran desa tersebar umumnya terdapat
di daerah
yang homogendengankesuburanyangtidak merata, seperti di pegunungan kapur (karst). Desa satu dengan yang lain
dihubungkanolehjalansetapak.
MenurutN.Daljuni,polapersebaran desa dapat
dibedakan menjadi empat sebagaiberikut.
1)Pola
desa linier atau memanjangmengikutijalur jalan raya atau alur sungai.
Pola persebaran desa linier terletak di dataran rendah dan umumnya
sejajar denganjalanrayayangmemotongsungai.
2)Poladesayangmemanjangmengikutigarispantai
Polapersebarandesayangterletakdidaerahpantailandai.Jikapenduduk
bertambah,makaakanberkembangmenyusurgarispantai
3)Poladesaterpusat
Poladesaterpusatterdapatdiwilayahpegunungandandihuniolehpenduduk
yangberasaldarisatuketurunanyangsama.Umumnya,semuawargamasyarakat
didaerahituadalahkerabatataukeluarga.
4)Poladesayangmengelilingifasilitastertentu
Pola desa ini umumnya terletak di dataran rendah dan memiliki
fasilitas-fasilitas umum yang banyak dimanfaatkanoleh penduduk
setempat,misalnyamataair danau,waduk,ataufasilitaslainnya.
PolapersebarandesamenurutPaulH.Landis
1)TheFarumVillageType
Tipe desa yang penduduknya tinggal bersama di suatu tempat dengan lahan
pertaniandisekitarnya.
2)TheNebulousFarmType
Tipe desa yang sebagian besar penduduknya tinggal bersama di suatu
tempat dengan lahan pertanian di sekitarnya, tetapi karena permukiman padat
akibat pertumbuhanpenduduk makasebagianpenduduk
mencaritempatdi luar permukimanpokok.
3)TheArrangedIsolatedFarmType
Tipe desa yang penduduknya bermukim di sepanjang jalan utama desa yang
terpusatpadapusatperdagangan.Lahanpertanianberadadisekitarpermukiman.
Jaraksaturumahdenganrumahlaintidakterlalujauh.
4)ThePureIsolatedType
Tipedesayangpenduduknyatinggaltersebarsecaraterpisahdenganlahanpertanian masing-masingdanberpusatpadasuatupusatperdagangan.
Beberapafaktoryangmenentukanpolakeruangandansistemperhubungandan
pengangkutandidesa.
1)Letakdesaterhadapbentangalamataubentangbudayatertentu,sepertisungai,laut,
pegunungan, dan kota. Desa yang terletakdi dataran,sistem pengangkutanlebih
bervariasisehinggakelancaranhubungandengandaerahlainlebihmudah.Hampir semua
jenis angkutandapatdengan mudah mencapaidesa ini, sedangkan sistem perhubungan
di dataran tinggi/pegunungan terbatas. Desa yang terletak di pantai
memilikipotensiuntukmembuatsistemperhubunganlaut.
2) Topografi,yaitukondisireliefataubentukmukabumi.Perbedaantopografi
menyebabkansistempengangkutanantaradaerahdataranrendahdandatarantinggi berbeda.
Alat angkutan darat lebih banyak di daerah dataran rendah karena pembangunan
jaringan lalu lintas lebih mudah daripada daerah perbukitan atau pegunungan.
3)Kondisisosialdanperkembanganmasyarakatjugamenentukansistempengangkutan
dan perhubungan di desa. Usaha dan upaya masyarakat berpengaruh terhadap
sistemtransportasi.Kemampuanmasyarakatdalammengatasikondisifisikakan
mempermudahdalammewujudkansaranatransportasi.
d. Dilihat dari pesebarannya
1. Nucleated Agricultural
Village Community / menggerombol
2. Line Village Community /
memanjang
3. Open Country or Trade
Center Community / tersebar
B. KOTA
1. Pengertian kota
a. Menurut Max Weber, kota adalah tempat yang penghuninya sebagian
besar telah mampu memenuhi kebutuhannya lewat pasar setempat yang
barang-barangnya berasal dari pedesaan.
b. Menurut Bintarto, kota adalah sebagai bentang budaya yang
ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami dengan gejala-gejala pemusatan
penduduk yang cukup besar dengan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan
materialistik dibanding dengan daerah belakangnya.
Ada beberapa istilah yang sering digunakan dalam membahas pengertian
kota, antaralain:
1)urbanadalah suatu bentuk yang memiliki suasana kehidupan
dan penghidupan yangmodern,
2)cityadalahpusatkota,
3)townkotakabupaten,
4)townshipadalahkotakecamatan.
2. Karakteristik kota
a. Ciri fisik ditandai adanya
:
1. Tempat-tempat untuk pasar
2. Tempat-tempat untuk
parkir
3. Tempat-tempat rekreasi
dan olahraga
b. Ciri sosial
1. Pembagian kerja tegas
2. Masyarakatnya heterogen
3. Individualisme
4. Materialisme dan
konsumerisme
5. Adanya toleransi sosial
6. Kontrol sosial
7. Segregasi keruangan
3. Potensi kota
a. Potensi sosial
b. Potensi fisik
c. Potensi ekonomi
d. Potensi politik
e. Potensi budaya
d. Sejarahpertumbuhankota
Kota-kotayangterdapatdinegarakitatumbuhdanberkembangberdasarkanlatar
belakangatausejarahmasing-masing.Berikutsejarahpertumbuhankotaditinjaudari
asalberkembangnya.
1)Kotapusatperdagangan
Kota-kotayangberkembangsebagaipusatperdagangan,biasanyaterletakdi tepipantaiataujalurpelayarandantempatpersinggahankapal-kapaldariwilayah
atau negara lain yang sedang melakukan perjalanan atau bertransaksi jual beli
barang-barang niaga. Kota jenis ini merupakan kota pelabuhan yang ramai, serta memiliki fasilitas
sosial yang lengkap. Kota-kota di
Indonesia yang perkembangannya dari pusat perdagangan, antara lain
Surabaya, Medan, dan Cirebon.
2)Kotapusatadministrasi
Beberapa kota berkembang berdasarkan sejarah sebagai pusat kerajaan/
pemerintahan. Misalnya, kota Palembang sebagai pusat pemerintahan Kerajaan
Sriwijaya, Yogyakarta dan Surakarta sebagai pusat Kerajaan Mataram, Jakarta sebagaipusatpemerintahanRepublikIndonesiasertakota-kotalainyangmerupakan ibukotaprovinsi,kotamadyaataukabupaten.
3)Kotapusatpertambangan
Persebaran sumber daya alam baik yang bersifat organik maupun anorganik
banyak ditemukan di beberapa tempat di wilayah Indonesia. Lokasi penemuan bahantambangmemberikanpengaruhterhadapgejalapemusatanpenduduksebagai
tenaga kerja. Pemusatan penduduk berarti menuntut pemenuhan fasilitas
yang diperlukanyangmenjadikandaerahpertambangantersebutberkembangmenjadi
desadanjikaperkembangannyapesatakanmenjadiwilayahkota.
SebagaicontohadalahkotaCepu,Cilacap,Sawahlunto,TanjungEnim,Plaju,
Dumai,Bangka,danBelitung.
4)Kotapusatperkebunan
BanyakwilayahdiIndonesiamemilikitanahluas,subur,daniklimyangbaik untukusahaperkebunansehinggabanyakdidatangipendudukuntukmengusahakan
perkebunan.Jikawilayahtersebutbanyakmenghasilkankomoditi,daerahituakan
menjadipemusatanpendudukyangselanjutnyaakanberkembangmenjadiwilayah kota. Kota
jenis ini, antaralain,Bogor, Lampung,Bengkulu, Palembang,dan
4. Pola keruangan kota
Ada
tiga teori pola keruangan kota :
1. Teori
konsentris oleh Ernest W. Burgess
1)
Teori konsentrik
Dikembangkan
oleh E.W. Burgess (1920),.
Menurut
Burgess, struktur penggunaan lahan kota dikelompokkan dalam enam zona
konsentrik sebagai berikut.
a) Pusat Daerah Kegiatan /PDK (Central Business
District/CBD)
Wilayah
CBD ini sering disebut down town (kota asal) atau loop (jantung kota). Daerah
inti kota yang ditandai dengan gedung-gedung, pusat pertokoan, kantor pos,
bank, bioskop, pasar, dan sebagainya.
b)
Zona transisi
Wilayah
ini merupakan daerah industri manufaktur pabrik-pabrik ringan dan wilayah
permukiman orang-orang kaya. Penggunaan lahan zona transisi merupakan pola
campuran meliputi gudang-gudang barang sentra industri
manufaktur,
halaman parkir, kompleks perumahan yang disewakan, wilayah lokasi apartemen
(kondominium) serta banyak dijumpai daerah slums.
c) Wilayah perumahan atau tempat masyarakat yang
berpendapatan rendah,.
d)
Wilayah tempat tinggal masyarakat berpenghasilan menengah.
e) Wilayah tempat tinggal masyarakat
berpenghasilan tinggi. Daerah ini ditandai adanya daerah elit yang dihuni oleh
orang-orang kaya,
f) Wilayah jalur batas desa – kota (rural urban
fringe zone). Daerah ini ditandai adanya daerah pinggiran kota dan banyak
dijumpai para penglaju, yaitu penduduk yang bekerja di kota sedangkan
sehari-harinya tinggal di daerah pinggiran kota.
Perhatikan
gambar berikut.
2.
Teori sektoral oleh Homer Hoyt
2) Teori sektoral
Dikembangkan
oleh Homer Hoyt (1930), pola penggunaan lahan kota cenderung berkembang
berdasarkan sektor-sektor. Pusat daerah kegiatan (CBD) terletak di pusat kota,
namun pola-pola penggunaan lahan lainnya berkembang menurut sektor-sektor yang
bentuknya menyerupai irisan kue tart.
Perhatikangambarberikut.
Pusat daerah kegiatan (PDK/CDB)
: Zona
transisi (grosir dan manufaktur)
: Zona
permukiman kelas rendah
: Zona
permukiman kelas menengah
: Zona
permukiman kelas tinggi
Teori Inti Ganda oleh Harris
Ullman
DikembangkanolehCDHarrisdanE.LUllman(1949).
Keterangan:
1.
Pusatdaerahkegiatan
2.
Zonatransisi(grosirdanmanufaktur)
3.
Zonapermukimankelasrendah
4.
Zonapermukimankelasmenengah
5.
Zonapermukimankelastinggi
6.
Zonapenglaju
7. Industriberat
|
5. Klasifikasi kota
a. Berdasarkan fungsinya
1. Kota sebagai pusat
industri
2. Kota sebagai pusat
perdagangan
3. Kota sebagai pusat
pemerintahan
4. Kota sebagai pusat
kebudayaan
5. Kota sebagai pusat
pendidikan
6. Kota sebagai pusat kesehatan
b. Berdasarkan jumlah
penduduk
1. Kota kecil
penduduknya 20000-50000 jiwa
2. Kota sedang
penduduknya 50000-100000 jiwa
3. Kota besar
penduduknya 100000-1000000 jiwa
4. Metropolitan penduduknya
1000000-5000000 jiwa
5. Megapolitan
penduduknya > 5000000 jiwa
6. Tahap perkembangan kota
a. Menurut Lewis Mumford,
tingkat perkembangan kota ada 6 tahap :
1. Tahap eopolis : Tahapan perkembangan desa
yang sudah teratur menuju arah kehidupan kota
2. Tahap polis : Suatu kota yang sebagian
penduduknya masih agraris
3. Tahap metropolis : Kota yang kehidupannya
sudah mengarah industri
4. Tahap megapolis : Wilayah perkotaan yang
terdiri dari beberapa dari beberapa kota metropolis
5. Tahap tryanopolis : Suatu kota yang ditandai
dengan adanya kekacauan , kemacetan lalu lintas , tingkat kriminalitas
6. Tahap nekropolis : Suatu kota yang mulai
ditinggalkan penduduknya / kota mati
b. Menurut teknologi dan
peradaban ada 3 fase perkembangan kota :
1 . Fase Mezo Teknik :
Perkembangan kota yang menyandarkan eksploitasi manusia atas sumber daya angin
dan air .
2 . Fase Paleo Teknik :
Perkembangan kota yang sumber tenaga yang digunakan uap air dan mesin –
mesinnya dikonstruksi dari besi dan baja
3 . Fase Neo Teknik :
Perkembangan kota yang sumber tenaga yang digunakan bensin dan uap air
c . Menurut Griffith
Taylor , tingkat perkembangan kota ada 4 tahap :
1 . Tahap infantile
Pada tahap ini ditandai
dengan tidak adanya tempat pemisah antara pusat perekonomian dengan tempat
peumahan sehingga biasanya dijadikan satu antara toko dan perumahan.
2. Tahap Juvenile
Pada tahap ini ditandai
dengan munculnya rumah-rumah baru diantara rumah-rumah lama atau tua dan mulai
nampak terpisahnya antara toko atau perusahaan atau perumahan.
3. Tahap Mature
Pada tahap ini ditandai
adanya pengaturan tempat ekonomi dan perumahan atau sudah adanya perencanaan
tata kota yang baik
4. Tahap sinile
Pada tahap ini kota kembali
menjadi rumit karena adanya pengembangan-pengembangan kota yang lebih luas lagi
sehingga terjadi pembongkaran dan penggusuran perumahan maupun untuk
dipindahkan keluar kota.
MenurutN.R.Saxena,tahapanpemusatanpendudukkotasebagaiberikut.
1. Infanttowndenganjumlahpenduduk5.000–10.000orang.
2. Townshipyangterdiriatasadolescenttownship,maturetownship,danspecialized townshipdenganjumlahpendudukantara10.000–50.000.
3. Townshipcityyangterdiriatasadolescenttown,maturetown,danspecializedcity
denganjumlahpendudukantara100.000–1.000.000orang
PemerintahIndonesiamembuatpenggolongankotaberdasarkanjumlahpenduduk.
1. Kotakecil,jumlahpenduduk20.000–50.000orang.Contoh:PadangPanjang
(32.104orang).
2. Kotasedang,jumlahpenduduk50.000–100.000orang.Contoh:Bukittinggi (71.093orang),Sibolga(71.559orang),Mojokerto(96.626orang),danPalangkaraya
(99.693orang).
3. Kotabesar,jumlahpenduduk100.000–1.000.000orang.Contoh:Cirebon(244.906 orang),Pontianak(387.441orang),danBanjarmasin(649.766orang).
4.
Kotametropolis,jumlahpendudukdiatas1.000.000orang.Contoh:Medan
(1.685.272orang,Bandung(2.025.157orang),danJakarta(8.225.515orang).
C . INTERAKSI DESA KOTA
1. Faktor yang mempengaruhi
interaksi desa kota menurut Edward Ulman :
a. Adanya wilayah yang
saling melengkapi
b. Adanya kesempatan untuk
saling berintervensi
c. Adanya kemudahan
perpindahan dalam ruang
c.
Kemudahanperpindahandalamruang(spasialtransferability)
Faktorkemudahanperpindahandalamruang,baikprosespemindahanmanusia,
gagasan,daninformasiataupunproses pemindahanbarangberpengaruhterhadap
prosesinteraksi.Faktorinisangatberkaitandengan:
1)jarakmutlakdanrelatifantaratiap-tiapwilayah,
2)biayaangkutanataubiayatransportasiyangmemindahkanmanusia,barang,
gagasan,daninformasidarisuatutempatketempatlain,
3)kemudahandankelancaranprasaranatransportasiantarawilayah,sepertikondisi
jalan,reliefyangdilewati,jumlahkendaraan,dansebagainya.
3. Menghitung kekuatan interaksi
a . Teori gravitasi oleh W.J Reilly yang mengadopsi teori Issac Newton
Bahwa kekuatan interaksi
antar wilayah dipengaruhi oleh jumlah penduduk dan jarak
Rumus : I.ab = k Pa Pb
(dab)2
a. Teorigravitasi
TeorigravitasidikemukakanolehSirIsaacNewton(1687)dalamhukumfisika.Teori
gravitasiberkaitandenganhukumgayatarikmenarikantaraduabuahbenda.Kekuatan
tarik-menarik besarnya berbanding lurus dengan hasil kali kedua massa benda dan
berbandingterbalikdengankuadratjaraknya.
Rumusnya: I.ab = k Pa Pb
(dab)2
IAB =
kekuataninteraksiantarawilayahAdanB
k =
konstantabesarnya1
PA = jumlahpendudukwilayahA PB =
jumlahpendudukwilayahB
dAB = jarakmutlakyangmenghubungkanwilayahA–B
Contoh:
MisaladatigakotaP,Q,R,jumlahpendudukP=30.000orang,kotaQ=10.000orang,
kotaR=20.000orang.JarakPkeQadalah100km,jarakdariQkeRadalah50km.
Hitunglahbesarnyakekuataninteraksidariketigakotatersebut!
CARI SENDIRI DG MEMAKAI
RUMUS TERSEBUT !!!
RumusReillydapatditerapkanjika:
1)kondisipenduduk/tingkatekonomitiap-tiapwilayahrelatifsama,
2)kondisialam/reliefkeduawilayahreliefsama,
3)keadaansaranadanprasaranatransportasikeduawilayahrelatifsama.
b. Teori Titik Henti
Bahwa jarak titik henti dari
pusat perdagangan yang lebih kecil ukurannya berbanding lurus dengan jarak
antara kedua pusat perdagangan tsbdan berbanding terbalik dgn satu ditambah
akar kwadrat jumlah penduduk dari wilayah yang penduduknya lebih besar dibagi
dgn jumlah penduduk pada wilayah yang jumlah penduduknya lebih kecil.
Rumus Dab = dab
1+Vpa/pb
DAB= jaraklokasititikhenti
dab= jarakantarakotaAdanB
Pa =
jumlahpendudukkotayanglebihbesar
Pb =
jumlahpendudukkotayang lebihkecil
Contoh:
AdatigakotaP,Q,R,pendudukPsebesar30.000orang,pendudukQsebesar10.000
orang,pendudukRsebesar20.000orang.JarakP–Qadalah100km,jarakQ–Radalah50km.TentukanlokasititikhentiantaraPdanQsertaQdanR!
Jawab:
CARI SENDIRI DG PAKAI RUMUS
DI ATAS !!!
c. Teori koneksitas KJ
Kansky
Bahwa kekuatan interaksi antar
kota dalam suatu wilayah ditentukan oleh jaringan jalan
K.J. Kansky merumuskan,untukmengetahuikekuataninteraksiantarwilayah
dilihatdarijaringanjalandenganrumusindekskonektivitas.
Rumus B = e
V
E : indekskonektivitas
e : jumlahjaringanjalanyangmenghubungkankota-kotatersebut
V : jumlahkotadalamsuatuwilayah
Contoh:
Kekuataninteraksiwilayahdapatdilihatpadagambardibawahini.
- B.
3. Zonainteraksidesadankota
Wilayah-wilayah
interaksitersebutmembentuklingkaran-lingkaranyangdimulaidaripusatkotasampaike
wilayah pedesaan. MenurutBintarto,wilayah-wilayahzonainteraksiadalahsebagai
berikut.
a. Cityadalahsebagaipusatkota.
b. Suburban(subdaerah
perkotaan), yaitu suatu wilayah yang lokasinya dekat dengan pusat kota, dan
merupakan tempat tinggal para penglaju. Penglaju adalah penduduk
yangmelakukanmobilitasharian(tanpamenginap)dikota.
c. Suburbanfringe(jalurtepisubdaerahperkotaan),yaitusuatuwilayahyangmelingkari
suburbandanmerupakanperalihanantaradesadankota.
d. Urbanfringe(jalurtepidaerahperkotaanpalingluar),yaitusuatuwilayahbatasluar
kotayangmempunyaisifat-sifatmiripkotakecualipusatkota.
e. Ruralurbanfringe(jalurbatasdesa–kota),yaitusuatuwilayahyangterletakantara
desa dan kota yang ditandaidengan penggunaanlahancampuranantarasektor
pertaniandannonpertanian.
f. Rural,yaitudaerahpedesaan.
Pengaruhinteraksidesadankota
Wujudinteraksidesadankotadalamkehidupansehari-hari.
a. Pergerakanbarangdaridesakekotaatausebaliknya.
b. Pergerakangagasandaninformasidarikotakedesa.
c.
Adanyakomunikasipendudukantarakeduawilayahtersebut.
d.
Pergerakanmanusiadalambentukrekreasi,urbanisasi,danmobilitaspenduduk.
Pengaruhpositifyangtimbuldariinteraksidesa–kotaadalahsebagaiberikut.
a.
Tingkatpengetahuanpendudukmeningkatkarenatelahdidirikannyasekolahdasar
hinggasekolahmenengahdipedesaan.
b.
Lancarnyatransportasidesa–kotadapatmeningkatkankomunikasidanpengiriman
barangdaridesakekotaatausebaliknya.
c.
Masuknyateknologitepatgunakepedesaandibidangpertaniandanpeternakandapat
meningkatkananekaproduksisehinggapendapatanmasyarakatdesameningkatpula.
d.
Masuknyaparaahlikepedesaanbermanfaatdalammenciptakanberbagaipeluang
yangberinteraksiekonomi.
e. Bantuan dari pemerintah dapat meningkatkan
kualitas dan kuantitas di bidang wiraswasta.
f.
PengetahuanmasalahkependudukankhususnyaNKKBS(NormaKeluargaKecil
BahagiaSejahtera)sudahtersebarkedesa-desa.
g.
Berkembangnyaorganisasisosialdankoperasidesagunameningkatkanpertumbuhan
ekonomidesa.
interaksidesa–kotadapatmenimbulkanpengaruhnegatif.
a.
Berkurangnyatenagakerjaproduktifdidesakarenapendudukdesaberusiamuda
bekerjadikota.
b.
Menyempitnyalahanpertanian,hilangnyakawasanhijau,danberubahnyalahandesa. c.
Penetrasikebudayaankotakedesayangkurangsesuaidenganbudayaatautradisidesa
cenderungmengganggutatapergaulandansenibudayadesa.
d.
Munculnyaberbagaimasalahsosial,sepertipengangguran,tunasusila,tunawisma,dan
kriminalitas.
e.
Munculnyadaerahkumuh(slumarea).
Aspekinteraksikota
a.
Aspekinteraksikotadibidangekonomi
1)Hargabarangantarwilayahrelatifsama.
2)Matapencaharianpendudukbervariasi.
3)Kegiatanproduksikonsumsilebihteratur.
b.
Aspekinteraksikotadibidangsosial
1)Terjadiperubahansosialyanglebihbaik.
2)Dengankoordinasiyangbaikantarkota,dapatmengurangimasalahtunawismadan
tunakarya.
c.
Aspekinteraksikotadibidangbudaya
1)Tingkatpendidikansemakinmaju.
2)Komunikasisemakinterbukamembawakemajuandibidangteknologi.
3)Adanyaperubahannormasosial,yaitukecenderunganmasyarakatuntukmenjadi
keluargakecilbahagiasejahtera.
4)Kebudayaanakanberkembanglebihsempurnadanberagam.
6. Urbanisasi
MenurutBintarto,migrasiadalahperpindahanpendudukdaridesakekotaatau
perubahansuasanadesakesuasanakota.
Prosesmigrasiadatiga,yaitu:
a. aglomerasipendudukdesa,
b. perwujudanpolatatakehidupanataupergaulanyangbaru, c.
dominasiperadabankotaterhadapseluruhpenduduk.
a.
Faktor-faktorpenyebabterjadinyaurbanisasi
1)Faktorpendorong
a) Menyempitnyapemilikanlahanakibatpembagiantanahwarisan.
b)Lapangankerjaterbataskarenajumlahpenduduktinggi.
c) Upahtenagakerjadidesarendah. d)Fasilitasdidesakurangmemadai.
e)
Adanyapenganggurantidakkentara.
2)Faktorpenarik
a) Anggapanbahwalapangankerjadikotaluassehinggamudahmencaripekerjaan.
b)Fasilitasdikotalengkapdanmemadai.
c) Upahkerjatinggi.
d)Tingkatkebudayaankotayanglebihtinggi.
b. Dampakyangtimbulakibaturbanisasi
1)Akibatbagidesa
a)
Lahanpertanianterbengkalai.
b)Tenagakerjapotensialberkurang.
c) Beralihnyamodaldaridesakekota. d)Pembangunandesaterhambat.
2)Akibatbagikota
a) Terjadiledakanpenduduk.
b)Munculnyadaerahkumuh(slumarea). c)
Timbulnyaketegangansosial.
d)Terjadinyapencemaran.
c. Upayamengatasiurbanisasi
1)Peningkatankualitasfasilitasdidesa.
2)Pemerataanpembangunankedaerahpedesaan.
3)Desentralisasiindustrikecilkedesa-desa.
4)Membatasiaruspendudukdaridesakekotamelaluikegiatanadministrasidan
kebijaksanaanlainnya.
Konflikpemanfaatanlahanpermukimandiperkotaan
Dalampembahasaninteraksiantarakotadandesa,telahdijelaskanmengenaidampak
urbanisasi. Urbanisasi akan menimbulkan aku-mulasi penduduk dari desa ke kota.
Kondisi ini akan mengubah tata ruang kota dalam pemanfaatan lahan yang ada,
sebab pendudukdesayangberadadikotamembutuhkantempattinggal.
Halinimengakibatkanpermasalahanbagikota,antaralainsebagaiberikut.
a. Banyakmunculslumarea.
b.
Penyerobotan/penjarahantanah-tanahnegara.
c. Lingkungantidaksehat.
d. Banyaknyarumahdibantaransungai.
e. Konflikantarwargamerebutkanlahantidur.
f. Adanyakios-kiosPKLditrotoardantamankota.
BAB 2 KONSEP WILAYAH DAN PERWILAYAHAN
A . Pengertian
Wilayah adalah bagian daerah tertentu
di permukaan bumi yang mempunyai sifat khas sebagai akibat dari adanya hubungan
khusus antara kompleks lahan , air udara flora .fauna dan manusia .
Perwilayahan adalah usaha untuk membagi
permukaan bumi tertentu dan tujuan tertentu pula .
B . Identifikasi perbedaan
wilayah formal dan fungsional
Wilayah formal adalah wilayah yang
mempunyai kenampakan yang sama
Wilayah fungsional adalah wilayah yang memiliki
keaneka ragaman
C . Identifikasi pusat
pertumbuhan
1 . Pengertian
Pusat pertumbuhan adalah kawasan yang mempunyai
pertumbuhan sangat pesat di segala bidang yang dapat mempengaruhi kawasan
sekelilingnya.
2. Teori pusat pertumbuhan
a.Teori tempat sentral oleh W. Christaller
bahwa suatu lokasi pusat
aktivitas yang senantiasa melayani berbagai
kebutuhan penduduk harus
terletak pada suatu tempat yang sentral.
2. Konsep-konsep Pusat Pertumbuhan
Water Christaller, ahli geografi berkebangsaan Jerman, mengatakan pusat pertumbuhan
dapat dicitrakan dengan titik-titik simpul yang berbentuk geometris
heksagonal (segi enam). Wilayah segi enam itu merupakan wilayah-wilayah
yang penduduknya terlayani oleh tempat sentral yang bersangkutan.
sentral berhierarki tiga (k
= 3), (kasus pasar yang optimum atau asas pemasaran).
(2) tempat sentral
berhierarki empat (k = 4), rute lalu lintas yang paling efisien
(3) tempat sentral
berhierarki tujuh (k = 7). situasi administratif yang optimum atau asas
administratif,
b. Teori kutub pertumbuhan oleh Perroux
bahwa kutub pertumbuhan
merupakan fokus dalam wilayah ekonomi yang
abstrak yang memancarkan kekuatan sentrifugal dan
sentripetal yang menarik
c. Teori polarisasi oleh Gurnal Myrdal
Bahwa setiap daerah
mempunyai pusat pertumbuhan memiliki daya tarik terhadap tenaga buruh dan
daerah pinggiran
D. Faktor yang mempengaruhi
pusat pertumbuhan
1. Faktor alam : iklim,
tanah, air,mineral
2. Faktor budaya : iptek,
industri, sarana transportasi
3. Faktor sosial :
pendidikan, kesehatan
E. Pusat-pusat pertumbuhan
di Indonesia
Wilayah I : Aceh dan
Sumatera Utara, berpusat di Medan
Wilayah II : Sumatera Barat
dan Kepulauan Riau, berpusat di Pekanbaru
Wilayah III : Jambi,
Sumatera Selatan, Bengkulu dan Bangka Belitung, berpusat di Palembang
Wilayah IV : Jakarta,
Banten, Jawa Barat dan DIY, berpusat di Jakarta
Wilayah V : Kalimantan
Barat, berpusat di Pontianak
Wilayah VI : Jawa Timur dan
Bali berpusat di Surabaya
Wilayah VII : Kalimantan
Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur, berpusat di Balikpapan dan
Samarinda
Wilayah VIII : Nusa Tenggara
Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, berpusat di
Makassar
Wilayah IX : Sulawesi
Tengah, Sulawesi Utara dan Gorontalo, berpusat di Manado
Wilayah X : Maluku, Maluku
Utara, Papua, Papua bagian barat, berpusat di Sorong
Wilayah tersebut dibagi
menjadi :
1. Wilayah pembangunan utama
A : wilayah I dan II berpusat di Medan
2. Wilayah pembangunan utama
B : wilayah III, IV dan V berpusat di Jakarta
3. Wilayah pembangunan utama
C : wilayah VI dan VII berpusat di Surabaya
4. Wilayah pembangunan utama
D : wilayah VII, VIII, IX dan X berpusat di Makassar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar